Selain menghemat energi, cahaya alami juga baik untuk kesehatan mata dan mood penghuni rumah.
Tidak hanya itu, pencahayaan alami yang melimpah juga membantu menciptakan hunian yang lebih ramah lingkungan dan sehat.
Rumah yang terang dan memiliki sirkulasi cahaya baik cenderung lebih bersih, tidak lembap, dan terhindar dari pertumbuhan jamur.
Tips Memilih Kaca yang Tahan Benturan dan Panas
BACA JUGA:Ketika Beton Bertemu Kehangatan Alam: Revolusi Desain Pagar Hibrida untuk Hunian Berkarakter
BACA JUGA:Hangat dan Sederhana dengan Pagar Palet Kayu: Solusi Estetik yang Ramah Kantong
Meski indah dan menawan, penggunaan dinding kaca tetap harus mempertimbangkan aspek keamanan dan kenyamanan.
Untuk itu, pemilihan jenis kaca yang tepat menjadi hal yang krusial. Berikut beberapa rekomendasi jenis kaca yang aman untuk digunakan sebagai dinding:
Kaca tempered (tempered glass): Kaca ini melalui proses pemanasan tinggi sehingga memiliki kekuatan 4-5 kali lipat lebih kuat dari kaca biasa.
Jika pecah, kaca ini akan hancur menjadi butiran kecil yang tidak tajam, mengurangi risiko cedera.
Kaca laminated: Terdiri dari dua lembar kaca yang direkatkan oleh lapisan film khusus di tengahnya.
BACA JUGA:Perpaduan Tembok Pendek dan Besi: Solusi Estetis dan Aman untuk Rumah Minimalis di Kawasan Perumahan
BACA JUGA:Kesan Kokoh dan Elegan Lewat Pagar Beton Minimalis: Solusi Estetik yang Tangguh untuk Hunian Modern
Ketika pecah, pecahan kaca tetap menempel pada film sehingga tidak berhamburan.
Kaca low-E (low emissivity): Didesain untuk memantulkan panas matahari tanpa mengurangi cahaya yang masuk.
Sangat cocok untuk rumah di daerah tropis seperti Indonesia karena membantu menjaga suhu dalam ruangan tetap sejuk.