Agen juga dibekali kemampuan manajerial seperti penggunaan mesin EDC, strategi peningkatan transaksi, serta cara meningkatkan nilai sosial dari usaha yang dijalankan.
Hal ini membuat para agen tidak hanya menjadi pelaku ekonomi, tapi juga tokoh penting dalam pembangunan ekonomi masyarakat lokal.
“Hingga akhir Maret 2025, jumlah AgenBRILink telah mencapai lebih dari 1,19 juta agen yang tersebar di lebih dari 67 ribu desa, menjangkau sekitar 88% wilayah desa di seluruh Indonesia,” pungkas Hendy.
Kisah Wahyuddin hanyalah satu dari sekian banyak cerita sukses dari para AgenBRILink di seluruh Indonesia.
BACA JUGA:UMKM Rempah Lokal Makin Mendunia, Labuna Bukukan Prestasi Bersama BRI
Ia membuktikan bahwa dengan semangat dan dukungan yang tepat, layanan keuangan tidak hanya mampu mendorong pertumbuhan usaha, tetapi juga menciptakan lapangan kerja dan membangun ketahanan ekonomi di tingkat desa. (*)