BACA JUGA:Klaster Susu di Ponorogo Tingkatkan Produksi, Dapatkan Dukungan Pembiayaan dan Transaksi dari BRI
“Jika share simpanan UMKM mulai tumbuh akibat transfer fiskal ini, hal tersebut bisa menjadi katalis struktural bagi momentum pembiayaan mikro BBRI ke depan,” imbuhnya.
Aksi JP Morgan Tambah Kepemilikan Saham BBRI
Sementara itu, di tengah volatilitas pasar, langkah mengejutkan datang dari JP Morgan Chase & Co. yang memperlihatkan sinyal kepercayaan kuat terhadap prospek jangka panjang BRI.
Sepanjang kuartal II/2025, JP Morgan melakukan aksi beli secara agresif dengan menambah kepemilikan saham BBRI sebanyak 117,42 juta lembar saham, sehingga total kepemilikan mereka kini mencapai 1,54 miliar saham.
BACA JUGA:Nasabah BRI Prabumulih Nikmati Kemudahan dan Keuntungan Melalui Aplikasi BRImo
Langkah ini menandai pembalikan arah strategi JP Morgan, setelah sebelumnya melakukan penjualan lebih dari 500 juta saham BRI pada kuartal I tahun ini.
Aksi beli tersebut memperkuat pandangan bahwa BBRI menjadi fokus utama investor institusi global, bahkan saat pasar secara umum tengah terkoreksi.
Menurut Reza Priyambada, Direktur Reliance Sekuritas Indonesia Tbk, keputusan JP Morgan ini bukan sekadar manuver untuk mengambil keuntungan dari harga saham yang sedang terkoreksi, tetapi merupakan indikator kepercayaan mendalam terhadap kekuatan fundamental BRI.
“Langkah JP Morgan menambah kepemilikan saham BBRI adalah refleksi dari market trust terhadap arah transformasi serta fondasi bisnis BRI yang kokoh. Ini sinyal kuat bagi investor ritel maupun institusi lainnya,” ujar Reza.
BACA JUGA:Lewat Program Desa BRILiaN, BRI Dorong Terwujudnya Desa Wisata Sebagai Destinasi Unggulan Daerah
BACA JUGA:AgenBRILink Jadi Jalan Pemuda Ini Kembangkan Usaha hingga Ciptakan Lapangan Kerja di Kolaka
Transformasi Berkelanjutan melalui BRIVolution
Faktor lain yang mendorong optimisme pasar terhadap BBRI adalah strategi transformasi yang tengah dijalankan perusahaan melalui program BRIVolution Reignite.
Transformasi ini mencakup berbagai aspek strategis, mulai dari penguatan bisnis inti, peningkatan tata kelola perusahaan, perbaikan manajemen risiko, hingga akselerasi digitalisasi operasional.
Direktur Utama BRI, Hery Gunardi, menegaskan bahwa transformasi yang sedang digulirkan bertujuan membawa BRI menjadi bank dengan profitabilitas tertinggi di Asia Tenggara pada tahun 2030.
“Kami tetap fokus pada penguatan fundamental, baik dari sisi pendanaan, penyaluran kredit yang berkualitas, peningkatan kapabilitas digital, penerapan manajemen risiko yang memadai, hingga pengembangan sumber daya manusia (SDM),” tegasnya.
BACA JUGA:BRI Fokuskan Langkah Transformasi di Seluruh Aspek untuk Mewujudkan Pertumbuhan Berkelanjutan
BACA JUGA:Pemilik Masayu.r Akui KUR BRI Bikin Usaha Makin Lancar Jaya: Kisah Sukses UMKM di Bekasi
Fondasi Bisnis yang Tangguh di Tengah Tekanan Pasar
Meski saham BBRI sempat mengalami tekanan akibat sentimen global, para analis menilai bahwa kondisi fundamental perusahaan tetap solid.
BRI memiliki kekuatan di segmen mikro dan UMKM, yang terbukti mampu menopang kinerja perusahaan bahkan saat ekonomi sedang tertekan.
Konsistensi BRI dalam mengembangkan segmen inklusif, serta adaptasi terhadap perubahan melalui digitalisasi, menjadi kunci keunggulan kompetitifnya.
Kinerja keuangan yang stabil, pengelolaan risiko yang pruden, serta dukungan dari berbagai program nasional menjadi alasan mengapa saham ini terus direkomendasikan.