SUMEKS RADIO - Di tengah tantangan ekonomi yang masih dirasakan pelaku usaha kecil, Bank BRI kembali membuka peluang besar melalui program Kredit Usaha Rakyat (KUR) 2025 .
Dengan suku bunga rendah sekitar 6% per tahun dan tenor fleksibel hingga 60 bulan , program ini diharapkan menjadi solusi nyata bagi pelaku UMKM yang ingin memperluas usaha tanpa terbebani bunga tinggi.
BRI menghadirkan tiga skema utama yang disesuaikan dengan kebutuhan dan kapasitas usaha masyarakat.
BACA JUGA:Main Game, Dapat Uang! Begini Cara Cerdas Raup Saldo DANA Gratis dari DANA Games
BACA JUGA:Saldo DANA Gratis Turun Malam Ini 23 Oktober 2025! Begini Cara Klaim Sebelum Kehabisan!
-
KUR Super Mikro, dengan bunga super ringan 3% per tahun dan plafon hingga Rp10 juta tanpa agunan, cocok bagi pelaku usaha rumahan atau pemula.
-
KUR Mikro, dengan plafon hingga Rp50 juta dan bunga 6–9% per tahun, ditujukan bagi usaha yang mulai berkembang.
-
KUR Kecil, untuk pelaku usaha dengan kebutuhan modal lebih besar, mulai dari Rp50 juta hingga Rp500 juta dengan bunga 6–9% per tahun.
Menariknya, untuk pinjaman hingga Rp100 juta, nasabah tidak diwajibkan memberikan agunan, sementara pinjaman di atas nominal tersebut mengikuti ketentuan jaminan sesuai kebijakan bank.
Proses pengajuannya pun tergolong mudah. Calon penerima cukup menyiapkan KTP, memiliki usaha produktif yang sudah berjalan minimal 3–6 bulan, dan belum pernah menerima kredit komersial serupa.
Setelah itu, nasabah bisa mendapatkan simulasi cicilan yang disesuaikan dengan plafon dan tenor pilihan, sehingga cicilan bulanan terasa ringan dan realistis.
BACA JUGA:Batas Pinjaman KUR BRI Tanpa Jaminan di Tahun 2025: Ketentuan dan Syarat Pengajuan
BACA JUGA:Tabel Angsuran KUR BRI Oktober 2025: Cicilan Mulai Rp 88 Ribu per Bulan
Program KUR BRI 2025 bukan sekadar pinjaman modal, melainkan bentuk komitmen BRI untuk mendorong pertumbuhan ekonomi kerakyatan.
Dengan bunga ringan dan syarat yang tidak rumit, BRI berharap semakin banyak pelaku UMKM yang naik kelas, mampu memperluas pasar, dan menciptakan lapangan kerja baru di lingkungannya.