Siklus Bitcoin Menuju 2026: Potensi Bear Market Terulang? Investor Diminta Waspada!

Senin 27-10-2025,17:50 WIB
Reporter : Sujarwo
Editor : Sujarwo

Sementara itu, regulasi crypto di Amerika Serikat masih menjadi ketidakpastian besar, terutama terkait stablecoin, ETF spot, dan pajak aset digital.

Jika kebijakan AS semakin ketat, arus keluar modal dari crypto bisa meningkat, memperkuat tren bearish dalam jangka menengah.

BACA JUGA:Selain JP Morgan, BlackRock dan Vanguard Juga Tambah Kepemilikan Saham BBRI

BACA JUGA:Kepercayaan Investor Global Menguat, Transformasi Jadi Fondasi Daya Tarik Saham BBRI

Prediksi 2026: Apakah Bear Market Akan Terulang?

Berdasarkan pola historis, Bitcoin biasanya mencapai puncak harga sekitar 12–18 bulan setelah halving.

Dengan halving terakhir di April 2024, potensi bull run bisa terjadi sepanjang 2025, dan puncaknya diperkirakan menjelang akhir tahun tersebut.

Namun setelah itu, tekanan jual dan pengambilan keuntungan (profit taking) besar kemungkinan akan membawa pasar ke fase koreksi besar alias bear market pada tahun 2026.

Beberapa analis bahkan memperkirakan BTC bisa terkoreksi hingga 60–70% dari puncaknya, sebagaimana terjadi pada siklus 2017–2018 dan 2021–2022.

Strategi Investor: Bijak di Tengah Euforia

Meski prospek jangka panjang Bitcoin masih positif, investor disarankan untuk tidak terlalu euforia pada fase kenaikan.

Beberapa langkah antisipatif yang disarankan analis:

Ambil profit secara bertahap saat harga mendekati level psikologis (misalnya USD 100.000).

Diversifikasi portofolio ke aset non-crypto seperti emas, saham blue chip, atau obligasi.

Gunakan stablecoin untuk melindungi nilai aset saat volatilitas meningkat.

Perhatikan indikator on-chain seperti MVRV Ratio dan Net Unrealized Profit/Loss (NUPL) untuk memantau potensi titik balik pasar.

Kategori :