Jika performa adalah faktor utama, Poco F6 patut masuk daftar pertimbangan. Mengusung Snapdragon 8s Gen 3 atau versi 8+ Gen 1, kemampuan gaming-nya berada di level atas.
Harga yang kompetitif menjadi senjata utama seri Poco ini dalam menarik hati pengguna berjiwa gamer.
Google Pixel 8a
Pixel 8a tidak bermain-main di sektor kamera. Hasil fotonya konsisten memukau berkat kemampuan AI khas Google.
Chipset kelas atas dan dukungan wireless charging membuatnya terasa lebih premium meski masih di kategori mid-range. Cocok untuk mereka yang menginginkan pengalaman Android murni.
OnePlus 12R
Dengan Snapdragon 8 Gen 2 dan dukungan fast charging 100W, OnePlus 12R menghadirkan kombinasi performa dan efisiensi luar biasa.
Layarnya tajam dan terang, sayangnya masih kalah dalam hal perlindungan air dan kesempurnaan kamera dibanding beberapa rival.
Nothing Phone 2a
Menawarkan identitas visual yang berbeda lewat desain transparan dan lampu Glyph, Nothing Phone 2a cocok untuk mereka yang ingin tampil beda.
Layarnya berkualitas, kameranya solid, meski ada kompromi pada dukungan jaringan dan sertifikasi ketahanan air.
BACA JUGA:Motorola Edge 60 Fusion 5G: Desain Taktis, Fitur Premium, dan Ketahanan Militer di Kelas Midrange
BACA JUGA:Samsung Galaxy S25 FE: Fan Edition yang Kini Makin Serius dan Layak Bersaing
Tidak hanya itu, sejumlah ponsel seperti Xiaomi 13T dan Redmi Note 12 Pro+ 5G juga kerap menjadi bahan pertimbangan dalam kisaran harga yang mirip, yakni sekitar Rp 5 hingga Rp 6 jutaan.
Kesimpulan
Samsung Galaxy A55 5G menghadapi persaingan ketat di kelas menengah. Setiap brand membawa kekuatan masing-masing—mulai dari kamera kelas flagship, performa chipset bertenaga, desain inovatif, hingga fitur premium seperti sertifikasi tahan air dan pengisian daya super cepat.
Bagi konsumen, ini tentu kabar baik. Semakin banyak pilihan, semakin mudah menemukan smartphone yang paling sesuai dengan kebutuhan dan gaya penggunaan.