SUMEKS RADIO - Harga mobil bekas Toyota Hardtop dikenal juga sebagai Land Cruiser FJ40 maupun BJ40—pada Desember 2025 tercatat tetap tinggi di pasar kendaraan klasik Indonesia.
Meski usianya sudah puluhan tahun, model legendaris ini terus diminati para kolektor dan pehobi off-road berkat reputasinya sebagai kendaraan tangguh yang mudah dirawat serta memiliki nilai historis kuat.
Stabilnya minat ini membuat harga pasar Hardtop relatif bertahan, bahkan cenderung naik untuk unit yang terawat baik atau telah direstorasi menyeluruh.
BACA JUGA:Lebih Tahan Harga! Innova Reborn Unggul Jauh dari Isuzu Panther di Akhir 2025
Rentang Harga di Pasaran
Harga Toyota Hardtop sangat bergantung pada tahun produksi, spesifikasi mesin, kondisi bodi dan sasis, serta lokasi penjualan. Berikut kisaran harga yang banyak dijumpai di pasar mobil bekas menjelang akhir 2025:
-
Produksi 1960–1970-an:
Umumnya dibanderol antara Rp 140 juta hingga Rp 270 juta, terutama untuk unit yang membutuhkan peremajaan atau restorasi. Meski demikian, model lawas ini tetap menarik bagi kolektor karena dianggap memiliki nilai klasik tertinggi. -
Produksi 1980-an (mesin bensin maupun diesel):
Harga berada di kisaran Rp 195 juta sampai Rp 498 juta. Unit tahun ini relatif lebih siap pakai dan sering ditemui dalam kondisi lebih prima, termasuk varian pickup maupun FJ40 versi standar. -
Unit langka, full restorasi, atau modifikasi khusus:
Untuk Hardtop yang sudah direstorasi detail, berstatus kolektor, atau memiliki kelangkaan tertentu, harganya bisa menembus Rp 495 juta hingga di atasnya. Faktor kelengkapan dokumen, jarak tempuh rendah, dan pajak hidup turut memengaruhi nilai jual.
Faktor Penentu Harga
Beberapa aspek penting yang paling menentukan harga Toyota Hardtop bekas antara lain.
BACA JUGA:Mengintip Harga dan Keunggulan Isuzu Panther vs Innova Reborn di Pasar Bekas 2025
BACA JUGA:Harga Isuzu Panther Bekas di 2025: Tetap Diburu Meski Produksi Berhenti
-
Kondisi mesin:
Mesin diesel umumnya lebih dicari karena dinilai kuat dan efisien, sehingga unit bermesin diesel biasanya memiliki harga lebih tinggi. -
Status pajak:
Pajak kendaraan yang masih aktif hingga 2025 akan meningkatkan daya tarik serta nilai jual. -
Lokasi penjualan:
Pasar di kota besar seperti Jakarta, Tangerang, dan Surabaya cenderung mematok harga lebih tinggi dibanding daerah lain.