SUMEKSRADIO.DISWAY.ID - Mungkin Banyak yang Belum Tahu Antara Hipertensi dan Hipotensi, Tekanan darah adalah ukuran kekuatan yang digunakan jantung untuk memompa darah ke seluruh tubuh.
Tekanan darah dapat berfluktuasi sepanjang hari. Namun, kecenderungan tekanan darah tinggi atau rendah bisa menjadi gejala kondisi kesehatan yang lebih serius.
Tekanan darah tinggi atau tekanan darah tinggi dapat membuat jantung bekerja lebih keras.
Sebaliknya, hipotensi atau hipotensi dapat menyebabkan kurangnya suplai darah ke otak dan jantung.
BACA JUGA:Mengapa Tekanan Darah Tinggi Dapat Menyebabkan Stroke? Berikut Penjelasanya
Untuk lebih jelasnya, mari simak beberapa perbedaan antara hipertensi dan hipotensi berikut ini.
Perbedaan antara hipertensi dan hipotensi Disarikan dari Cleveland Clinic dan WebMD, berikut adalah beberapa perbedaan antara hipertensi dan hipotensi yang perlu kalian ketahui.
Beriut penyebab Penyebab hipertensi tidak diketahui secara pasti sih, namun terdapat beberapa faktor yang akan meningkatkan risikonya, seperti berikut:
- Memiliki kebiasaan merokok
- Memiliki kelebihan berat badan atau obesitas
- Jarang melakukan aktivitas fisik
- Mengonsumsi garam secara berlebihan
- Memiliki kebiasaan minum minuman yang beralkohol dalam jumlah banyak
- Merasa stres
- Memiliki usia lebih dari 65 tahun
- Memiliki riwayat darah tinggi di dalam keluarga
- Mengidap penyakit ginjal kronis
- Memiliki gangguan tiroid dan adrenal
- Memiliki gangguan tidur, pada khususnya apnea tidur atau berhentinya napas sementara ketika tidur Hipotensi juga tidak memiliki penyebab pasti lho.
BACA JUGA:Agar Tekanan Darah para Penderita Hipertensi Tetap Normal, Hindari 9 Makanan Ini
Namun, ada beberapa faktor penyebab hipotensi yang umum ditemui, seperti ini:
- Saat berdiri degan tiba-tiba maka tekanan darah tidak cukup untuk menuju ke otak, ini disebut dengan hipotensi ortostatik
- Jika Anda memiliki kelainan sistem saraf pusat, seperti penyakit Parkinson, Anda mungkin mengalami dehidrasi atau kehilangan terlalu banyak darah karena kecelakaan.
- Memiliki kondisi medis tertentu yang mengancam jiwa, seperti irama jantung yang tidak normal atau aritmia, reaksi alergi anafilaksis, atau serangan jantung
- Masalah jantung atau paru-paru yang mencegahnya berfungsi dengan baik
- Mengonsumsi obat untuk mengatasi kondisi kesehatan tertentu, seperti obat untuk gagal jantung, disfungsi ereksi, dan depresi
- Memiliki kebiasaan seperti meminum minuman beralkohol atau juga menggunakan obat-obatan terlarang Sedang dalam masa kehamilan, khususnya pada trimester pertama dan kedua
- Mengekspos diri Anda pada kondisi cuaca ekstrem, seperti terlalu panas atau terlalu dingin
- Biasanya menyerang orang dewasa, terutama yang berusia di atas 65 tahun, tetapi anak-anak juga bisa menderita tekanan darah tinggi atau rendah.
Anak-anak biasanya mengalami tekanan darah tinggi jika memiliki masalah ginjal atau jantung serta memiliki gaya hidup yang tidak sehat.
Hipotensi pada anak-anak, di sisi lain, umumnya disebabkan oleh hipotensi yang dimediasi saraf, atau kadar darah rendah karena sinyal otak palsu, dan biasanya terjadi selama berdiri lama.
Gejala Orang yang menderita tekanan darah tinggi biasanya tidak memiliki gejala.
Bahkan, beberapa orang tidak menyadari bahwa mereka memiliki tekanan darah tinggi.
BACA JUGA:Kenali Hipertensi Mulai dari Gejala dan Faktor-Faktor Penyebab serta Resiko, Cara Pencegahannya?
Namun, jika tekanan darah 180/120 mmHg atau lebih tinggi, gejala tekanan darah tinggi dapat muncul:
- Kepala Sakit
- Jantung berdebar-debar, merasa seperti jantung Anda berdetak lebih cepat
- Mengeluarkan darah dari hidung atau mimisan
- Beberapa gejala ini bisa sangat berbahaya dan memerlukan perhatian medis segera.
- Orang dengan hipotensi biasanya tidak dapat memasok cukup darah ke otak. Akibatnya, akan muncul beberapa gejala hipotensi, seperti:
- Merasa pusing atau terasa seperti akan pingsan Tidak sadarkan diri atau pingsan
- Merasa mual atau muntah
- Mengalami pandangan yang kabur atau tidak jelas
- Mengalami napas pendek dan cepat Merasa kelelahan
- Merasa lemas atau lesu
- Merasa bingung atau sulit berkonsentrasi
- Menjadi lebih mudah tersinggung atau menunjukkan perubahan perilaku
- Memiliki kulit yang pucat
Juga, beberapa orang dengan tekanan darah rendah tidak memiliki gejala dan dapat berfungsi normal.
Orang dengan tekanan darah tinggi dan rendah biasanya hanya mengetahui apa yang mereka miliki ketika tekanan darah mereka diukur.
Cara mengatasi dan terbaik untuk mengatasi hipertensi dan hipotensi adalah dengan melakukan pola hidup sehat.
Pola hidup sehat yang dapat digunakan untuk mengobati tekanan darah tinggi antara lain:
- Menurunkan berat badan jika kelebihan berat badan atau obesitas
- Menghentikan kebiasaan merokok
- Mengonsumsi makanan yang bernutrisi, seperti sayur dan buah
- Mengurangi asupan gula atau kurang dari 1,500 mg per hari
- Berolahraga setidaknya 30 menit sehari
- Menjaga berat badan ideal
- Membatasi asupan minuman beralkohol
- Mengurangi stres, termasuk dengan melakukan meditasi
Beberapa cara mengatasi hipotensi, yakni:
- Mengonsumsi makanan yang mengandung garam
- Minum air putih lebih banyak, khususnya saat cuaca sedang panas dan ketika sakit
- Membatasi konsumsi minuman beralkohol
- Jika menyebabkan tekanan darah rendah, ubah jenis obat yang Anda minum, tetapi bicarakan dengan dokter Anda terlebih dahulu.
- Berolahraga secara teratur Lebih berhati-hati ketika berdiri dari posisi duduk atau berbaring
- Menggunakan bantal untuk menyangga kepala ketika tidur
- Hindari mengangkat barang-barang berat, berdiri lama, dan mengejan ketika buang air besar
- Menghindari paparan air panas, seperti ketika mandi
- Makan makanan kecil lebih sering
Setelah Anda memahami perbedaan antara tekanan darah tinggi dan rendah di atas, Anda dapat mencoba beberapa cara untuk menurunkan atau menaikkan tekanan darah Anda.
Namun ketika cara tersebut tidaklah berhasil, Makan anda diimbau untuk mencari bantuan medis agar bisa mendapatkan pengobatan yang diperlukan.
Hindari diagnosis pribadi, periksakan tekanan darah Anda secara teratur, dan lakukan tindakan pencegahan yang diperlukan untuk menghindari penyakit yang lebih serius.***