Mediasi juga membantu menghindari biaya dan waktu yang terlibat dalam proses peradilan konvensional.
Selain itu, mediasi meningkatkan komunikasi dan pemahaman antara pihak-pihak yang bersengketa serta memelihara hubungan yang lebih baik setelah penyelesaian.
Di sisi lain, arbitrase bertujuan memberikan keputusan yang adil dan akhir atas sengketa, menghindari proses persidangan yang berlarut-larut.
Metode ini juga membantu mengurangi biaya dan waktu yang terlibat dalam proses hukum.
Keputusan arbiter didasarkan pada hukum dan bukti yang relevan.
BACA JUGA:Eksterior rumah type 65! Kombinasi modern dan estetika dalam desain
Contoh Kasus Penggunaan Mediasi dan Arbitrase
Sebagai contoh mediasi, bayangkan seorang pengusaha yang menghadapi konflik dengan mitra bisnisnya.
Mereka memilih mediasi, dan dengan bantuan mediator, berhasil mencapai kesepakatan mengenai pembagian keuntungan dan tanggung jawab bisnis mereka ke depan.
Sebagai kontrast, dalam kasus sengketa kontraktual antara perusahaan dan pemasok, mediasi tidak menghasilkan hasil yang memuaskan.
Kedua belah pihak memilih arbitrase untuk menyelesaikan sengketa tersebut.
Arbiter netral dievaluasi berdasarkan bukti dan hukum yang relevan, dan mengeluarkan keputusan yang mengikat, memutuskan pemasok harus mengganti kerugian atas keterlambatan pengiriman.
BACA JUGA:Menjelajahi Keberagaman Desain Rumah Type 65, Minimalis Modern Hingga Konsep Farm House
Jenis-Jenis Mediasi dan Arbitrase yang Umum Digunakan
Mediasi memiliki beberapa jenis, seperti:
- Mediasi Fasilitatif: Mediator membantu pihak-pihak menemukan solusi secara mandiri.
- Mediasi Evaluatif: Mediator memberikan penilaian atau saran mengenai cara penyelesaian kasus.
- Mediasi Transformatif: Mediator bertujuan untuk merubah dinamika konflik serta memperbaiki hubungan antara para pihak.
BACA JUGA:Keamanan dan Kualitas Bangunan! Menjaga Standar Tinggi dalam Industri Konstruksi