Skandal ini mencuat ketika pihak berwenang mengungkap bahwa kedua selebgram tersebut telah terlibat dalam promosi situs judi online selama setahun lamanya.
Dalam waktu ini, mereka berhasil memperoleh keuntungan yang mencapai puluhan juta rupiah setiap bulannya.
BACA JUGA:Haechan NCT Menyumbangkan Rp573 Juta untuk Korban Kebakaran Hutan di Hawaii
III. Implikasi Hukum yang Menggantung
Tindakan promosi judi daring ini tidak hanya memiliki dampak sosial dan moral, tetapi juga melanggar hukum yang mengatur transaksi elektronik.
Pasal 45 ayat 2 Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2016 tentang Perubahan atas UU Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik memberikan ancaman hukuman pidana yang serius bagi pelaku, termasuk Areta dan Deni.
Mereka dapat dijatuhi hukuman penjara hingga 6 tahun.
IV. Pengembangan Kasus: Jejak Penjahat di Dunia Maya:
Dibalik penangkapan Areta dan Deni, ada jejak-jejak penjahat di dunia maya yang perlu diungkap.
Identitas admin serta bandar situs judi online yang meminta jasa promosi dari kedua selebgram ini menjadi fokus pengembangan kasus.
Penyidik polisi berusaha mengungkap jaringan yang lebih dalam dan menghadapi tantangan dalam menangkap pihak-pihak yang bertanggung jawab di balik layar.
BACA JUGA:Mengungkap Rahasia Tersembunyi! Nama Asli Sule Bukan Entis Sutisna!
V. Dampak Sosial dan Moral
Kasus ini juga menggugah pertanyaan tentang tanggung jawab selebriti di media sosial terhadap pengikut mereka.
Bagaimana dampak dari promosi semacam ini terhadap anak-anak muda yang mengikuti mereka? Bagaimana selebriti dapat memanfaatkan pengaruh mereka untuk kebaikan dan bukan sebaliknya?
Kisah kontroversial Areta Febiola dan Deni Sukirno mengingatkan kita bahwa tidak semua yang berkilau di media sosial adalah emas.
BACA JUGA:Kisah Kasih Rizky Billar dan Lesti Kejora: Menunda Momongan demi Al Fatih
Dibalik cerita-cerita indah, ada manipulasi dan pelanggaran hukum yang perlu dihadapi.
Mereka bukanlah satu-satunya yang terjebak dalam web promosi judi daring, dan ini menjadi panggilan untuk refleksi kolektif tentang peran kita dalam memerangi praktik ilegal dan merugikan di dunia digital.