Kanker sel nutfah terbagi menjadi seminoma (pertumbuhan lambat) dan nonseminoma.
- Tumor Stroma
Tumor ini berasal dari jaringan pendukung fungsi testis dan produksi hormon.
Tumor stroma dibagi menjadi dua jenis, yaitu tumor sel Sertoli (yang mendukung produksi sperma) dan tumor sel Leydig (yang menghasilkan hormon testosteron).
Jenis tumor ini sangat jarang, hanya mencakup kurang dari 5% dari seluruh kasus kanker testis.
BACA JUGA:Mengarungi Masa Manula! Tips Tetap Sehat Usia 40-50, Hindari Kesalahan Umum & Rawat Kesehatan dengan Bijak
Meskipun banyak penelitian dilakukan, penyebab pasti kanker testis masih belum dapat dipastikan.
Namun, diyakini bahwa faktor mutasi DNA dapat memicu pertumbuhan sel yang tidak terkontrol.
Faktor risiko juga dapat mencakup kondisi testis yang tidak turun ke posisi normal (kriptorkidisme), infeksi HIV, adanya karsinoma in situ pada testis, dan riwayat keluarga dengan riwayat kanker testis.
Gejala kanker testis dapat beragam dan meliputi pembengkakan pada testis, nyeri pada testis, pembengkakan dan nyeri pada payudara, pertanda-pertanda pubertas dini, nyeri di punggung dan selangkangan (menandakan penyebaran ke kelenjar getah bening), sesak napas dan nyeri dada (penyebaran ke paru-paru), nyeri perut (penyebaran ke hati), serta sakit kepala (penyebaran ke otak).
BACA JUGA:Waspada! Bahaya Mengintai: Kebiasaan Buruk Ini Menjadi Pemicu Kanker Kepala dan Leher
Jika Anda mengalami gejala-gejala ini, sangat penting untuk segera berkonsultasi dengan dokter guna pemeriksaan lebih lanjut, seperti USG skrotum, tes darah lengkap, biopsi, CT Scan, PET, atau MRI.
Pengobatan kanker testis memiliki berbagai pilihan tergantung pada jenis dan stadium kankernya.
Beberapa opsi pengobatan meliputi orkiektomi (pengangkatan testis yang terkena), pengangkatan kelenjar getah bening, kemoterapi, radioterapi, dan terapi pengganti hormon.
Penting untuk mengikuti prosedur pengobatan yang ditentukan oleh tim medis guna meningkatkan peluang penyembuhan yang optimal.
Dengan semakin meningkatnya kesadaran tentang kanker testis dan penelitian yang terus dilakukan dalam bidang ini, diharapkan akan ada lebih banyak informasi yang tersedia untuk membantu pencegahan, deteksi dini, dan pengobatan yang lebih baik untuk penyakit ini.
Kesadaran akan pentingnya peran testis dalam fungsi tubuh dan reproduksi juga dapat membantu pria untuk mengenali tanda-tanda awal dan mencari perawatan medis yang sesuai.
Ikuti terus Sumeksradionews.online atau bisa klik di Google News untuk mendapatkan berita-berita terbaru. Nyalakan notifikasi agar tidak ketinggalan berita-berita lainnya.