BACA JUGA:IHSG Melesat di Zona Hijau Berkat Data Positif dari Bank Indonesia
Sektor energi seperti ADRO, PTBA, PGAS, AKRA, sektor non-cyclical UNVR, HMSP, CPIN, AMRT, serta sektor cyclical (MSIN, ACES, MAPI, SCMA) dan industri dengan saham ASII, UNTR, IMPC, dan ARNA juga mengalami pembatasan momentum negatif.
Menyikapi situasi ini, analis Muhammad Wafi memberikan beberapa rekomendasi saham.
Pertama, saham INTP direkomendasikan untuk dibeli dengan target area pembelian di sekitar 10.775, dengan target penjualan di kisaran 11.000 hingga 11.375, dan batasan kerugian di 10.600.
Selanjutnya, saham EXCL direkomendasikan untuk dibeli dengan target area pembelian di sekitar 2.280, dengan target penjualan di 2.410 hingga 2.560, dan batasan kerugian di 2.230.
BACA JUGA:TikTok! Media Sosial Populer yang Menawarkan Penghasilan dan Koin Gratis
BBTN juga direkomendasikan untuk dibeli jika berhasil melakukan breakout di level 1.250, dengan target penjualan di 1.285 hingga 1.315, dan batasan kerugian di 1.230. Terakhir, saham ADHI dapat dibeli dengan target area pembelian di sekitar 458, dengan target penjualan di 505 hingga 525, dan batasan kerugian di 442.
Sementara itu, analis Yugen Bertumbuh Sekuritas, William Surya Wijaya, mengemukakan pandangannya terhadap pergerakan IHSG.
Menurutnya, data perekonomian terkait penjualan sepeda motor dan mobil diperkirakan akan membaik, dan hal ini berpotensi memengaruhi IHSG untuk bergerak dalam fase konsolidasi wajar.
Meskipun ada potensi kenaikan terbatas dalam pola pergerakan IHSG dalam beberapa waktu ke depan, William mengingatkan bahwa koreksi minor masih dapat dimanfaatkan oleh investor untuk melakukan akumulasi pembelian, terutama pada saham-saham yang memiliki fundamental kuat.
BACA JUGA:IHSG Terkoreksi di Bawah 7.000, Pengamat Pasar Sebut Ini Wajar
Dalam jangka panjang, IHSG masih berada dalam jalur uptrend.
William memprediksi bahwa IHSG pada hari ini berpotensi menguat dalam rentang 6.889 hingga 7.023.