Sementara itu, indeks dolar AS, yang mengukur kekuatan dolar terhadap enam mata uang utama lainnya, mengalami kenaikan sebesar 0,2 persen menjadi 104,72 pada perdagangan Selasa (12/9).
Sejak mencapai level terendah tahun ini pada tanggal 13 Juli, indeks dolar AS telah mengalami kenaikan lebih dari 4,0 persen, menurut data FactSet.
Kenaikan dolar AS ini dianggap sebagai hambatan bagi harga emas.
BACA JUGA:IHSG Diprediksi Kembali Menguji Level 7.000, Rekomendasi Saham Unggulan dari Analis Hari Ini!
Michael Armbruster, Managing Partner di Altavest, menyatakan bahwa dua faktor utama yang membatasi harga emas saat ini adalah penguatan dolar dan kenaikan imbal hasil obligasi pemerintah jangka panjang.
Meskipun ada optimisme dalam jangka panjang terkait harga emas, dua faktor ini masih memiliki dampak negatif.
Selain itu, investor juga tengah menunggu rilis indeks harga konsumen (IHK) AS untuk bulan Agustus, yang merupakan ukuran utama inflasi, yang dijadwalkan akan dirilis pada hari Rabu waktu setempat.
Prospek inflasi dan suku bunga AS yang tetap tinggi menunjukkan adanya tekanan lebih lanjut terhadap harga emas dalam beberapa bulan mendatang.
Di sisi lain, perak untuk pengiriman bulan Desember mengalami kenaikan sebesar 1,90 sen atau 0,08 persen, dan ditutup pada level 23,402 dolar AS per ounce.
Sementara itu, platinum untuk pengiriman bulan Oktober mengalami kenaikan sebesar 10,50 dolar AS atau 1,16 persen, dan ditutup pada level 912,80 dolar AS per ounce
Ikuti terus Sumeksradionews.online atau bisa klik di Google News untuk mendapatkan berita-berita terbaru. Nyalakan notifikasi agar tidak ketinggalan berita-berita lainnya.