Potensi Ethereum sebagai Bentuk Uang Digital
Potensi Ethereum sebagai bentuk uang digital juga semakin mendapat perhatian, terutama setelah implementasi The Merge.
Tokenomika Ethereum yang deflasioner telah membuat Ether (ETH) semakin menarik sebagai aset penyimpan nilai, mirip dengan kasus penggunaan Bitcoin.
Jack Neureuter, seorang analis riset di Fidelity Digital Assets, mengatakan, "Berbagai peningkatan dari Ethereum telah membuat aset ini menjadi lebih langka.
Hal ini telah mendorong atribut penyimpan nilai semacam ini berpotensi lebih menarik di sekitar Ethereum."
BACA JUGA:Shiba Inu (SHIB) Siap Menggeser Dogecoin (DOGE) Sebagai Memecoin Terkemuka, Ini Alasannya!
Namun, meskipun ada perkembangan positif yang signifikan, penting untuk diakui bahwa Ethereum juga menghadapi tantangan unik.
Berbeda dengan Bitcoin, ETH tidak memiliki keunggulan sebagai pionir di dunia kriptocurrency dan tidak memiliki efek jaringan yang begitu kuat.
Pembaruan yang sering telah membuat beberapa orang meragukan stabilitas jangka panjang Ethereum dan apakah ia dapat mempertahankan posisinya dalam lanskap kriptocurrency yang terus berkembang.
Permintaan Institusi untuk Kriptocurrency Lain
Melihat lebih jauh dari Bitcoin dan Ethereum, permintaan institusi untuk kriptocurrency lainnya tetap relatif rendah.
BACA JUGA:Ethereum (ETH) Muncul Sebagai Prospek Menarik Bagi Investor Institusi
Kuiper dan timnya di Fidelity menyiratkan bahwa, bagi banyak institusi, potensi imbalan dari kriptocurrency lain tidak sebanding dengan risiko yang terkait dengannya.
Sentimen ini tercermin dalam pernyataan Kuiper, yang menyebutkan bahwa hasilnya tidak selalu sebanding dengan usaha yang dikeluarkan.
Secara keseluruhan, Ethereum (ETH) telah mengalami perkembangan yang signifikan sebagai kelas aset yang menarik bagi investor institusi.
Peningkatan kematangan sebagai protokol blockchain, pengurangan konsumsi energi, dan potensi sebagai bentuk uang digital semuanya telah menjadi faktor yang menarik bagi mereka yang ingin terlibat dalam pasar kriptocurrency.