Sungguh Ide Luar Biasa! Hamas Memanfaatkan Mata Uang Digital untuk Melawan Sanksi Israel

Minggu 15-10-2023,08:00 WIB
Editor : Dio Nidas

Sungguh Ide Luar Biasa! Hamas Memanfaatkan Mata Uang Digital untuk Melawan Sanksi Israel

 

SUMEKSRADIONEWS.ONLINE - Dalam era mata uang digital yang menjanjikan otonomi finansial, konflik antara Israel dan Gaza telah menemukan dimensi yang tak terduga, dengan kelompok militan Hamas yang kini mengandalkan kripto untuk mendukung operasional mereka di tengah sanksi yang diberlakukan oleh Israel.

Menurut laporan baru-baru ini dari Dailycoin, Hamas telah beralih ke mata uang digital sebagai sumber pendanaan operasional mereka.

Sifat terdesentralisasi mata uang digital memberikan peluang bagi kelompok seperti Hamas untuk menghindari sanksi internasional, memastikan aliran dana yang terus-menerus untuk mendukung operasi mereka.

Dalam laporan Dailycoin, diungkapkan bahwa Hamas bukanlah satu-satunya entitas yang memanfaatkan teknologi blockchain untuk menghindari sanksi.

Korea Utara juga telah dilaporkan terlibat dalam aktivitas kripto yang disponsori negara.

BACA JUGA:Luar Biasa! Saham BREN, STRK, dan FIRE Tetap Bertahan Kuat di Tengah Penurunan IHSG pada Sesi I Hari ini!

Kelompok peretas terkenal, Lazarus, yang telah terlibat dalam tindakan peretasan kripto yang merugikan pengguna, dilaporkan menggunakan hasil peretasan ini untuk mendanai militer mereka, termasuk persenjataan nuklir.

Dailycoin melaporkan bahwa seperti Korea Utara, Hamas juga mengandalkan mata uang digital untuk tujuan politik dan militer.

Misalnya, setelah ledakan kekerasan besar di Gaza pada Mei 2021, alamat yang dikuasai oleh Hamas menerima lebih dari US$400.000 dalam bentuk kripto.

Sejak serangan pada 7 Oktober yang lalu, kelompok GazaNow, yang berbasis di Gaza dan mendukung aktif Hamas, meminta sumbangan menggunakan alamat kripto.

BACA JUGA:Loh Kok Bisa?Peluncuran Bursa Crude Palm Oil (CPO) Indonesia Malah Tidak Berhasil Memukau Investor Saham

Alamat ini telah menerima hampir US$800.000 secara total, termasuk kurang dari US$5.000 sejak serangan terakhir.

Pada 10 Oktober, Wall Street Journal menerbitkan laporan yang mengklaim bahwa Hamas dan kelompok Palestina lainnya menggunakan kripto untuk mendanai operasi mereka.

Kategori :