Pentingnya Padang Panjang selama Perang Padri tidak hanya terbatas pada peran strategisnya. Pada saat itu, Belanda juga membuka jalur jalan baru dari kota ini menuju Kota Padang.
Keputusan ini diambil karena jalur tersebut dianggap lebih mudah dan aman daripada melalui kawasan Kubung XIII di Kabupaten Solok yang sekarang.
Selain itu, Padang Panjang pernah menjadi pusat pemerintahan sementara Kota Padang.
Hal ini terjadi setelah Kota Padang jatuh ke tangan Belanda selama agresi militer Belanda pada sekitar tahun 1947.
Sejarah mencatat bahwa kota ini telah memainkan peran yang signifikan dalam perkembangan regional dan sejarah Sumatera Barat.
BACA JUGA:Mengenal Rumah Anjungan Muba, Yang Mirip Rumah Adat Palembang
Karakteristik Kota yang Unik
Meskipun berukuran kecil, Padang Panjang memiliki karakteristik yang unik yang membuatnya menonjol di antara kota-kota lain di Sumatera Barat.
Salah satu karakteristik khasnya adalah julukan "Negeri Seribu Rumah Gadang."
Rumah Gadang adalah rumah tradisional Minangkabau yang ikonik, dan Padang Panjang adalah rumah bagi banyak rumah Gadang yang indah. Julukan ini mencerminkan kekayaan warisan budaya Minangkabau di kota ini.
Julukan lainnya, "Mesir van Andalas," atau "Egypte van Andalas," mungkin tampak aneh pada pandangan pertama.
BACA JUGA:Desa Gajah Mati, Muba Sekayu Menyimpan Banyak Sejarah Misteri, Ini Ceritanya !
Namun, ini merujuk pada sejarah perdagangan rempah-rempah yang kaya dan pentingnya kawasan ini sebagai pusat perdagangan di masa lalu.
Kota ini adalah pusat perniagaan yang berperan sebagai titik pertukaran komoditas dan barang-barang dagang yang penting.
Populasi dan Pertumbuhan