Dengan menggunakan pendekatan ini, Habibie dapat mengidentifikasi keretakan sebelum mereka tumbuh menjadi masalah serius.
Ini bukan hanya mengurangi risiko kecelakaan pesawat, tetapi juga mengurangi biaya pemeliharaan pesawat secara signifikan.
Salah satu aspek paling penting dari Teori Crack adalah kemampuannya untuk mendeteksi keretakan pada tingkat atom.
Ini berarti bahwa keretakan yang mungkin tidak terlihat dengan mata telanjang dapat diidentifikasi dan dianalisis.
Dengan informasi yang akurat tentang kerusakan struktural pesawat, teknisi penerbangan dapat mengambil langkah-langkah proaktif untuk mencegah keretakan lebih lanjut, menggantikan komponen yang rusak, atau melakukan perbaikan yang diperlukan.
Keberhasilan Teori Crack dalam mencegah kegagalan struktural pesawat dan meningkatkan keamanan penerbangan tidak bisa diabaikan.
BACA JUGA:Asal Usul Desa Tanjung Menang: Jejak Sejarah yang Panjang di Kota Banyuasin, ini dia Ceritanya !
Kontribusi BJ Habibie dalam mengembangkan teori ini telah membawa perubahan besar dalam industri penerbangan.
Teori Crack Propagation on Random untuk Kedirgantaraan Dunia-Foto:google/net-
Pesawat terbang saat ini jauh lebih aman dan efisien, berkat pemahaman yang lebih baik tentang keretakan struktural dan bagaimana mengatasi masalah ini.
Selain manfaat keamanan, Teori Crack juga telah menghemat biaya pemeliharaan pesawat.
Dengan mendeteksi keretakan lebih awal dan mengambil tindakan yang tepat, perusahaan penerbangan dapat menghindari biaya mahal yang terkait dengan perbaikan besar atau penggantian komponen.
BACA JUGA:Asal Usul Nama desa Teluk Kijing Kecamatan Lais, Sejarah 1970-an di Bumi Serasan Sekate MUBA
Ini telah menjadi langkah cerdas dalam mengelola aset pesawat dan menjaga keberlanjutan operasi penerbangan.
Dalam kesimpulannya, Teori Crack yang dikembangkan oleh BJ Habibie adalah inovasi penting dalam industri penerbangan.