Ini Catatan Sejarah Kerajaan Kutai Nusantara, Kisah Epik Kudungga, Pendiri & Transformasi Guncang Bumi Pertiwi

Rabu 25-10-2023,01:44 WIB
Editor : hellen

Pada abad ke-13, pada masa kepemimpinan Maharaja Dharma Setia, Kerajaan Kutai menghadapi perubahan besar dalam hal agama.

Maharaja Dharma Setia adalah pemimpin yang terlibat dalam perang melawan Raja Kutai Kertanegara, yang merupakan pemimpin dari Kerajaan Kutai yang berbeda.

Perlu dicatat bahwa Kerajaan Kutai dan Kutai Kertanegara adalah dua kerajaan yang berbeda, dengan keyakinan agama yang berbeda pula.

Sementara Kerajaan Kutai cenderung menganut agama Hindu, Kutai Kertanegara lebih condong ke agama Islam.

Maharaja Dharma Setia adalah sosok yang memimpin dalam perang melawan Raja Kutai Kertanegara, dan dalam perang tersebut, dia tewas di tangan Raja Aji Pangeran Anum Panji, yang merupakan raja ke-13 dari Kutai Kertanegara.

BACA JUGA:Menguak! Kisah Misterius Makam Puyang Candi, Gelap dan Sakti di Teluk Kijing MUBA

Ini adalah titik penting dalam sejarah Kerajaan Kutai.

Kematian Maharaja Dharma Setia dan kekalahan Kerajaan Kutai dalam konflik ini menciptakan perubahan besar dalam kerajaan.

Setelah peristiwa tersebut, Kerajaan Kutai mengalami perubahan signifikan dalam keyakinan agama.

Agama Hindu yang telah lama dipegang sebagai agama utama digantikan oleh agama Islam yang menjadi agama utama di kerajaan ini.

Perubahan ini tidak hanya memengaruhi aspek keagamaan, tetapi juga aspek-aspek sosial, politik, dan budaya dalam masyarakat Kutai.

Ini adalah salah satu contoh bagaimana agama dapat memainkan peran penting dalam mengubah jalannya sejarah sebuah kerajaan.

BACA JUGA:Gen-Z Wajib Tau! Pemilu Pertama 1955 & 10 Peristiwa Sejarah yang Tak Terlupakan di Indonesia, Yuk Cari Tahu!

Perubahan agama dari Hindu ke Islam dalam sejarah Kerajaan Kutai mencerminkan dinamika yang kompleks dalam perkembangan sejarah Indonesia.

Ini juga menggarisbawahi betapa kuatnya pengaruh agama dalam membentuk peradaban dan perubahan sosial.

Seiring berjalannya waktu, Kutai Kertanegara menjadi lebih kuat dan dominan dalam wilayah yang sekarang dikenal sebagai Kalimantan Timur.

Ini menandai akhir dari Kerajaan Kutai dan awal dari dominasi Kutai Kertanegara di wilayah tersebut.

Peninggalan dari masa Hindu Kerajaan Kutai masih dapat ditemukan dalam bentuk artefak bersejarah seperti prasasti Yupa, yang terkenal karena menggambarkan awal mula berdirinya kerajaan.

Prasasti Yupa berjumlah tujuh buah dan memiliki bentuk tugu batu yang digunakan sebagai tugu peringatan.

BACA JUGA:Asal Usul Desa Tanjung Menang: Jejak Sejarah yang Panjang di Kota Banyuasin, ini dia Ceritanya !

Prasasti ini mencerminkan masa kepemimpinan Raja Mulawarman dan menunjukkan bahwa Kerajaan Kutai merupakan salah satu kerajaan Hindu tertua di Indonesia, berdiri sekitar tahun 350 Masehi, dengan penggunaan bahasa Sansekerta dalam prasasti tersebut.

Dalam peninggalan budaya Kerajaan Kutai, beberapa artefak yang kini masih dapat ditemukan antara lain Ketopong Sultan Kutai, Kalung Uncal Kerajaan Kutai, Kalung Ciwa, Pedang Sultan Kutai, Kura-Kura Emas, Kelambu Kuning, Keris Bukit Kang, Tali Juwita, dan Tempat Duduk Raja.

Artefak-artefak ini tidak hanya merupakan warisan berharga dari masa lalu, tetapi juga jendela ke budaya dan peradaban yang telah lama hilang.

Membahas sejarah Kerajaan Kutai, khususnya peran pendiri Kudungga dan transformasi agama dari Hindu ke Islam, memungkinkan kita untuk memahami lebih dalam dinamika dan perubahan yang terjadi dalam sejarah Indonesia.

Kategori :