Seorang warga setempat, JL (79), dengan bangga mengungkapkan pentingnya jembatan tersebut sebagai peninggalan sejarah yang tak ternilai.
"Jembatan Teluk I merupakan salah satu jembatan tertua di Musi Banyuasin, dan seharusnya mendapat perhatian dari instansi terkait.
BACA JUGA:Asal Usul Nama desa Teluk Kijing Kecamatan Lais, Sejarah 1970-an di Bumi Serasan Sekate MUBA
Bukankah ini merupakan aset budaya yang harus kita jaga dengan baik?" ucapnya dengan penuh kepedulian.
Menurut JL, jembatan ini telah berdiri sejak jauh sebelum kelahirannya, dan saat ini usianya hampir mencapai delapan puluh tahun.
Dengan penuh kebanggaan, ia mengingatkan akan masa kecilnya di sekitar jembatan ini, di mana cerita perjuangan melawan penjajah Belanda masih hidup dalam ingatannya.
Dalam kilas balik pahit masa lalu, JL mengungkapkan bahwa jembatan ini sendiri adalah bukti nyata dari pengorbanan para pejuang, beberapa di antaranya bahkan menjadi korban pembangunan jembatan ini.
BACA JUGA:Asal Usul Nama desa Teluk Kijing Kecamatan Lais, Sejarah 1970-an di Bumi Serasan Sekate MUBA
Dia bahkan tersenyum saat mengingat cerita dari generasi sebelumnya tentang ketakutan akan ancaman kekerasan yang seringkali mewarnai kehidupan sehari-hari.
Seharusnya, Jembatan Teluk I bukan hanya dibiarkan menjadi struktur fisik yang lusuh, tetapi juga dipelihara dan dipromosikan sebagai bagian dari warisan budaya yang membanggakan.
Potensi sebagai destinasi wisata budaya yang mendidik dan menginspirasi harus diakui oleh pihak terkait, dan langkah-langkah yang konsisten harus diambil untuk memastikan perlindungan dan penghargaan terhadap peninggalan bersejarah ini.
Melalui upaya kolektif, generasi masa kini dapat belajar dan terinspirasi oleh jejak sejarah yang ditinggalkan oleh leluhur mereka, sambil memastikan bahwa warisan ini tetap lestari dan diwariskan kepada generasi mendatang.*