Lebih lanjut, Dr. Jamil menjelaskan bahwa setelah melihat lebih dalam dalam teks Al-Quran, makna dari "qitsa" menjadi lebih luas.
Dalam pengertian bahasa, "qitsa" merujuk pada setiap makanan yang mengeluarkan suara ketika dimakan, dan dalam konteks ini, semangka juga dapat termasuk dalam kategori tersebut.
BACA JUGA:Jadi Negara Pertama Putuskan Hubungan Dengan Israel, Bolivia Disegani Dunia, Siapa Lagi ?
"Kami percaya bahwa semangka juga termasuk dalam kategori 'qitsa' yang disebutkan dalam Al-Quran Al Karim," ungkap Dr. Jamil Al Qudsi.
Penafsiran tersebut memberikan perspektif baru tentang potensi hubungan antara semangka dan Al-Quran.
Meskipun tidak disebutkan secara eksplisit, interpretasi semacam ini menggambarkan bagaimana penafsiran terhadap teks suci dapat memberikan pemahaman yang lebih luas dan mendalam.
Dengan demikian, gambar semangka tidak hanya menjadi simbol solidaritas bagi Palestina, tetapi juga mungkin memiliki konotasi spiritual yang lebih dalam dalam konteks Al-Quran.
BACA JUGA:Sejumlah Produk Israel Jadi Sasaran Boikot di Indonesia! Apa Saja? Cek Sekarang
Reaksi terhadap penggunaan semangka sebagai simbol solidaritas bagi Palestina bervariasi di kalangan masyarakat.
Beberapa mendukung penggunaan simbol ini sebagai bentuk dukungan terhadap perjuangan Palestina, sementara yang lain menganggapnya hanya sebagai tindakan simbolis tanpa dampak konkret.
Meskipun demikian, diskusi seputar semangka dan Al-Quran telah membawa perhatian yang lebih luas terhadap isu-isu sosial, politik, dan agama yang terkait dengan konflik Palestina-Israel.
Dengan adanya pengulangan topik ini di media sosial dan berbagai platform komunikasi, harapannya adalah bahwa kesadaran global terhadap isu ini akan terus meningkat, mendorong upaya-upaya damai dan solusi yang berkelanjutan untuk kedua belah pihak.*