Setelah melakukan aksinya, Mintarsa melarikan diri ke Palembang tanpa mengetahui kondisi korban yang telah meninggal dunia.
"Saya kabur sesudah kejadian lewat belakang rumah yang hajatan.
Saya tidak tahu kalau korban sampai meninggal, setelah ditangkap baru tahu kalau korban tewas, saya menyesal, pak," ungkap Mintarsa.
Kasus ini memperlihatkan betapa pentingnya pengendalian emosi dan pengaruh buruk dari minuman beralkohol terhadap tindakan-tindakan impulsif yang bisa berujung pada konsekuensi yang tragis.
Peristiwa ini juga menjadi peringatan bagi masyarakat untuk menghindari tindakan kekerasan dan menyelesaikan konflik dengan cara-cara yang lebih damai dan bijaksana.
Sementara itu, Polda Sumsel akan terus melakukan penegakan hukum untuk menjamin keamanan dan keadilan bagi seluruh masyarakat.*