Mengenai aksi korporasi, MSTI belum mengumumkan apapun saat ini. Prospektus IPO mengungkapkan bahwa hasil IPO akan dialokasikan untuk melunasi utang bank sebesar Rp101,5 miliar yang jatuh tempo pada Desember, sementara sisa dana akan digunakan untuk modal kerja dan pengembangan bisnis.
BACA JUGA:Saham BBCA dan GOTO Bersinar di IHSG Saat Pertumbuhan Ekonomi RI Terhambat, Kok Bisa?
Miranti menambahkan, "Jadi, utang awalnya digunakan untuk modal MSTI sendiri. IPO ini digunakan untuk melunasinya, dan sisanya untuk modal kerja sekitar Rp500 miliar."
Selain itu, Miranti juga menyebutkan bahwa perusahaan berencana untuk mendistribusikan dividen sebesar 70% dari laba bersihnya, sebagaimana tercantum dalam prospektus.
Dividen ini akan dibayarkan mulai tahun 2024, berdasarkan laba tahun fiskal 2023.
IPO sukses MSTI menandai tonggak penting dalam perjalanan perusahaan ini saat ia memposisikan diri untuk memanfaatkan permintaan yang terus meningkat akan solusi teknologi digital di sektor keuangan dan telekomunikasi di Indonesia.
Dengan dasar keuangan yang kokoh dan rencana ekspansi, MSTI tampaknya siap untuk masa depan yang cerah dalam industri teknologi.