1889! Menjadi Kota Pertamina: Inilah Jejak Sejarah Menarik Kota Balikpapan, Terkenal Meskipun Hanya Kotamadnya

Kamis 09-11-2023,03:17 WIB
Editor : hellen

1889! Menjadi Kota Pertamina: Inilah Jejak Sejarah Menarik Kota Balikpapan, Terkenal Meskipun Hanya Kotamadnya

 

SUMEKSRADIONEWS.ONLINE - Kota Balikpapan, sebuah kota kecil di Kalimantan Timur, sebenarnya hanya memiliki status kotamadya.

Namun, meskipun lebih kecil daripada ibukota provinsi, Samarinda, Balikpapan lebih dikenal di luar Kalimantan Timur.

Hal ini disebabkan oleh sejumlah faktor, seperti sarana dan prasarana yang lebih lengkap, termasuk bandar udara, pelabuhan, dan hotel bertaraf internasional.

Balikpapan telah lama dikenal sebagai kota perusahaan minyak bumi dan menjadi salah satu sumber devisa penting bagi Kalimantan Timur.

Bahkan, Balikpapan sudah menjadi kota Pertamina sejak tahun 1889, ketika pemerintahannya dipimpin oleh Sultan Kutai Kartanegara ke-17, Sultan Aji Muhammad Sulaiman.

BACA JUGA:Bandung Lautan Api! Peristiwa Dramatis pada Maret 1946 yang di Abadikan Menjadi Lagu

Sejarah kota Balikpapan tidak hanya terbatas pada aspek ekonomi. Menurut cerita rakyat yang masih dikenang di kalangan masyarakat, kota ini memiliki akar sejarah yang kaya.

Konon, pada tahun 1783, di wilayah Pasir (sekarang Balikpapan), sudah berlangsung sistem pemerintahan kerajaan yang teratur.

Rakyat hidup dalam damai dan makmur, dengan raja yang memerintah wilayah yang luas hingga ke bagian selatan yang berupa teluk indah dengan sumber daya alam yang melimpah.

Pulau Tukung, yang awalnya hanya sebuah pulau karang kecil, memiliki peran penting dalam sejarah Balikpapan.

Nama "Balikpapan" sendiri berasal dari sebuah peristiwa dramatis yang terjadi pada suatu hari.

Saat itu, orang-orang kepercayaan Aji Tatin, putri Sultan Aji Muhammad, sedang mengumpulkan upeti dari rakyat dalam bentuk papan kayu menggunakan perahu.

Mereka menggunakan alat bernama "tokong" (galah) untuk mendayung perahu.

BACA JUGA:Bareh Solok! Kelezatan Beras yang Menjadi Salah-satu Ikon Budaya Sumatera Barat
Tiba-tiba, datanglah angin topan yang dahsyat dan mengguncang perahu Aji Tatin.

Para pendayung berjuang mati-matian untuk membawa perahu mereka ke pantai, namun mereka tidak mampu melawan topan dan gelombang ganas yang mengancam mereka.

Kategori :