Tidak butuh waktu lama bagi video tersebut untuk menjadi viral. Dalam waktu singkat, puluhan ribu orang telah menyaksikan rekaman tersebut, dengan ribuan komentar membanjiri kolom diskusi.
Banyak dari mereka mengecam UE atas pengkhianatannya terhadap suami yang setia.
"Mbak, suami mbak kerja demi mencukupi kebutuhan kamu lho, kamu di rumah bukannya berdoa untuk keselamatan suami, malah bawa hewan kebo di dalam rumah," tulis salah seorang warganet yang jelas-jelas merasa geram dengan tindakan UE.
Namun, kekacauan itu tidak berakhir di situ.
Terungkap kemudian bahwa ZA, suami yang terkejut itu, telah melakukan tindakan yang lebih mengerikan.
Dalam keadaan terbakar emosi dan kecewa yang mendalam, ZA nekat menghabisi nyawa pria yang diduga menjadi selingkuhan istrinya.
Tindakan ini mengakibatkan kematian tragis bagi pria tersebut.
Masyarakat, terutama di kota Malang, diguncang oleh tindakan kekerasan yang dilakukan ZA.
Tidak ada yang mengira bahwa kasus perselingkuhan biasa-biasa saja bisa berujung pada pembunuhan brutal.
Pengadilan akhirnya menjatuhkan hukuman 10 tahun penjara bagi ZA atas pembunuhan dan luka yang disengaja.
Putusan ini menuai perdebatan di masyarakat, di mana beberapa menganggap hukuman tersebut terlalu ringan sementara yang lain mempertanyakan adil tidaknya keputusan tersebut.
Kisah tragis ini menjadi pelajaran berharga bagi banyak pasangan di mana kepercayaan dan kesetiaan adalah pondasi utama dari hubungan yang harmonis.
Perselingkuhan bisa merusak tidak hanya kehidupan pribadi, tetapi juga kehidupan orang lain di sekitarnya.