BACA JUGA:Saksikan Pertandingan Spektakuler Malam Ini! Timnas Indonesia U 17 VS Ekuador
Setiap bencana alam melanda, penduduk akan berteriak histeris, menghasilkan suara serak yang khas.
Seiring waktu, daerah tersebut dikenal sebagai "orau" karena mayoritas penduduknya bersuara serak.
Pergeseran nama dari "orau" ke "arau" kemudian membentuk nama yang lebih dikenal saat ini, "Harau."
Upaya Konservasi dan Prospek Masa Depan
Seiring terus berkembangnya daya tarik Lembah Harau, upaya konservasi menjadi semakin penting untuk menjaga kelestarian keajaiban ekologis ini.
Otoritas lokal dan organisasi lingkungan bekerja sama menerapkan praktik pariwisata berkelanjutan, dengan tujuan menjaga keseimbangan antara pengembangan pariwisata dan pelestarian lingkungan alam Lembah Harau yang masih alami.
Dengan demikian, Lembah Harau bukan hanya sekadar destinasi wisata biasa. Keindahan alamnya yang memukau, ditambah dengan sejarah yang kaya, menjadikannya destinasi yang memikat semua pengunjung yang beruntung menjelajahi keajaiban ini.*