Stabilisasi Pasar NFT Menandai Perubahan Paradigma dalam Dunia Kripto
SUMEKSRADIONEWS.ONLINE - Seiring dengan gemanya dunia kripto, pasar token non-fungible (NFT) mengalami dinamika yang menarik.
Meskipun mengalami penurunan signifikan dalam kapitalisasi pasar sejak puncaknya pada Mei 2022, pasar NFT tetap menjadi sorotan dengan kisah keberhasilannya.
Mark Lurie, CEO Shipyard Software, dalam wawancaranya dengan Forbes, mengungkapkan bahwa fenomena hype awal seputar NFT mengantarkan pasar ini ke puncak valuasi mencapai US$21 miliar pada Mei 2022.
Namun, setelah itu, pasar mengalami penurunan tajam, meninggalkan lebih dari 95 persen NFT tak bernilai.
BACA JUGA:Pekan Gemilang untuk Aptos (APT): Potensi Kenaikan Tinggi Menuju Puncak US$10!
Meski demikian, 5 persen sisanya telah membuktikan keberlanjutan, menyumbang sekitar US$10 miliar ke kapitalisasi pasar saat ini.
Menariknya, sepuluh koleksi seniman teratas berhasil mempertahankan nilai mereka sebesar 73 persen dari setahun sebelumnya, menunjukkan ketangguhan aset digital tertentu.
Ini menjadi perbandingan yang signifikan dengan penjualan seni tradisional yang cenderung lebih fluktuatif.
Data menunjukkan bahwa meski penjualan seni modern mencapai US$3,1 miliar tahun lalu, yang mewakili 67 persen dari puncak sepanjang masa, pasar NFT, meskipun mengalami penurunan, menunjukkan stabilitas yang lebih besar.
BACA JUGA:FTX Gugat ByBit dalam Upaya Pulihkan Dana Pengguna Sebesar US$1 Miliar, Gimana Kelanjuttannya?
Dalam konteks ini, NFT terbukti sebagai investasi yang lebih stabil, menarik minat institusional dan transaksi bergengsi seperti penjualan baru-baru ini dari CryptoPunk 5066 seharga US$1,5 juta.
Rumah lelang ternama seperti Sotheby's dan Christie's telah mengakui potensi NFT ini dengan membentuk tim aset digital khusus dan mengadakan penjualan NFT yang didedikasikan.
Bahkan, museum-museum bergengsi seperti Pompidou, LACMA, dan MoMa telah menyatukan NFT dalam koleksi permanen mereka, mencerminkan penerimaan seni digital dalam institusi seni tradisional.