Tak jauh dari Rumah Bari, terdapat peninggalan lain Bayumi Wahab, yaitu Yayasan Pendidikan IBA, atau lebih dikenal sebagai Universitas IBA.
Didirikan pada tanggal 1 September 1959, yayasan ini awalnya menyelenggarakan pendidikan mulai dari TK hingga SMK, dan kemudian membuka universitas pada tahun 1986.
Nama IBA sendiri adalah akronim dari Bayumi Wahab dan istri tercintanya, Hj. Sayyidah.
Percetakan Rambang
Percetakan Rambang, yang didirikan pada tahun 1953 oleh Bayumi Wahab, merupakan inisiatifnya untuk memulai bisnis percetakan pertama di Palembang.
Dengan potensi pasar yang besar saat itu, percetakan ini terus beroperasi hingga kini, fokus pada percetakan order komersil seperti promosi dan periklanan.
Masjid H. Bajumi Wahab
Masjid H. Bajumi Wahab, lebih dikenal sebagai wakaf daripada aset, menjadi bukti kepedulian Bayumi Wahab terhadap agama dan masyarakat.
Sebelum wafat, Bayumi Wahab mewasiatkan kepada anaknya, H. Rosihan Nuch Bajumi, untuk membangun masjid di Desa Tanjung Sejaro.
Dibangun di atas lahan seluas satu hektare dengan biaya hampir mencapai 10 milyar rupiah, masjid ini menjadi salah satu ciri khas eksentrik di Palembang.
Selain aset-aset tersebut, Bayumi Wahab juga terlibat dalam usaha ekspedisi dan pelayaran (Sriwijaya Lloyd), beberapa bioskop di Jakarta, serta pusat perbelanjaan Megahria di Palembang.
Meskipun beberapa bisnisnya tidak dapat bertahan, peninggalan Bayumi Wahab tetap menjadi bagian ikonik Kota Palembang.
BACA JUGA:Ternyata ini Nama Kota Palembang Zaman Dahulu! di Masa Kejayaan Abad ke-7, Banyak yang Gak tau nih!
Rumah Bari, dengan segala cerita di baliknya, masih menyimpan kenangan kejayaan masa lalu.