Perang Palembang 5 Hari 5 Malam, Sejarah Sengit Kota Sriwijaya yang Bertahan Selama 1.392 Tahun! ini Ceritanya

Kamis 23-11-2023,16:00 WIB
Editor : Eko Subakti

Awal insiden terjadi pada 1 Januari 1947 ketika Belanda melanggar garis demarkasi di sekitar benteng dan melakukan penembakan.

Respon dari pihak Indonesia tidak berkecil hati, mereka melakukan pembalasan yang menghangatkan kota Palembang.

Melalui perundingan dengan badan-badan perjuangan, keputusan diambil untuk menghentikan Belanda agar tidak menguasai Palembang dengan melancarkan serangan langsung kepada pertahanan Belanda di beberapa lokasi kunci, seperti Rumah Sakit Charitas, Gedung Borsumij, 13 Ilir, Boombaru, Handelsaken, 28 Ilir, Talangsemut, Baguskuning, Plaju, dan Benteng.

Serangan pada hari pertama dan kedua berjalan sukses, tetapi pada hari ketiga, Belanda merespons dengan mengerahkan seluruh kekuatan militer mereka, baik darat, laut, maupun udara.

BACA JUGA:Pecahan Kapal Kerajaan Sriwijaya Sejarah di Mariana Banyuasin, Kalian Wajib tau Nih !

Tembakan yang gencar dilakukan ke berbagai arah, termasuk ke pemukiman penduduk.

Meskipun senjata yang dimiliki oleh pasukan Indonesia jauh lebih lemah dibandingkan dengan milik Belanda, semangat dan tekad "Merdeka atau Mati" menjadi kekuatan utama.

Pada 5 Januari 1947, Panglima Divisi Garuda II Bambang Utoyo dan Gubernur Sumatera Selatan Dr. A.K. Gani mengeluarkan perintah untuk menghentikan tembak menembak.

Gencatan senjata resmi diumumkan pada 6 Januari 1947, dimulai dari pukul 06.00 pagi.

BACA JUGA:Pecahan Kapal Kerajaan Sriwijaya Sejarah di Mariana Banyuasin, Kalian Wajib tau Nih !

Seluruh pasukan bersenjata diperintahkan untuk mundur sejauh 20 km dari batas kota, mengakhiri periode panjang dan pahit dari Perang 5 Hari 5 Malam Palembang.

Mengabadikan Sejarah Melalui Gambar: Kompilasi Foto Perang 5 Hari 5 Malam

Seiring dengan narasi sejarah, gambar-gambar yang diabadikan dari Perang 5 Hari 5 Malam menjadi bukti nyata dari ketegangan dan perjuangan pada masa itu.

Kompilasi foto-foto ini, yang diperoleh dari berbagai sumber, telah diwarnai kembali untuk memberikan nuansa kehidupan pada periode tersebut.

Setiap gambar memberikan pandangan yang mendalam tentang betapa beratnya perang yang terjadi di tanah Palembang, mempertahankan kemerdekaan dengan tekad yang kokoh.

Kategori :