Meski tidak secara tegas mengeluarkan daftar produk yang harus dihindari, anjuran ini mencerminkan sikap resmi terkait dengan konflik yang sedang berlangsung.
BACA JUGA:Sejumlah Produk Israel Jadi Sasaran Boikot di Indonesia! Apa Saja? Cek Sekarang
Sejumlah masyarakat juga mengutarakan pendapatnya, dengan sebagian berharap bahwa produk-produk yang mempromosikan logo "Buatan Indonesia" dan status halal tidak akan berkontribusi ke Israel.
Namun, ketidakjelasan mengenai keterkaitan langsung produk dengan konflik membuat masyarakat terus berspekulasi.
Meski kontroversial, isu ini menunjukkan kompleksitas keterlibatan merek produk dalam konteks geopolitik.
BACA JUGA:Saipul Jamil Bantah Boikot TV: Fitnah atau Fakta?
Sementara itu, publik terus menanti pernyataan resmi dari Unilever untuk mendapatkan klarifikasi dan pemahaman yang lebih jelas mengenai strategi iklan dan pilihan merek yang diambil oleh perusahaan ini.*