Penyebaran jamur akar ini mengakibatkan penurunan produksi getah karet, bahkan mencapai tingkat kematian pohon karet.
Saat ini, belum ada upaya konkret yang berhasil menanggulangi dampak negatif jamur akar, dan para petani karet menghadapi kesulitan besar dalam melawan ancaman ini.
Pemerintah dan para ahli pertanian diharapkan untuk memberikan solusi dan dukungan dalam menanggulangi penyebaran jamur akar dan meminimalkan dampaknya pada hasil produksi karet.
BACA JUGA:Rupiah Menguat Signifikan ke Rp15.371/USD; Lompat ke Level 2,5 Bulan Tertingginya
3. Biaya Pupuk Karet
Pupuk, sebagai unsur penting dalam pertanian karet, menjadi beban keuangan tambahan bagi petani di Banyuasin.
Kenaikan harga pupuk karet, baik organik maupun non-organik, telah meningkatkan tekanan finansial para petani.
Kesulitan dalam mengakses pupuk yang terjangkau dapat menghambat produktivitas dan mengancam keberlanjutan usaha pertanian karet.
Pemerintah daerah perlu menyusun kebijakan yang mendukung petani dalam mengatasi tantangan biaya pupuk agar pertanian karet tetap berkelanjutan dan menghasilkan pendapatan yang layak bagi para petani.
BACA JUGA:Rupiah Menguat Signifikan ke Rp15.371/USD; Lompat ke Level 2,5 Bulan Tertingginya
4. Cuaca Tak Normal
Perubahan cuaca yang tidak normal menjadi faktor penting dalam menentukan hasil panen karet.
Kondisi cuaca yang tidak stabil dapat menyebabkan penurunan produksi getah karet, mempengaruhi pendapatan petani secara signifikan.
Keluhan terkait cuaca yang tidak normal menjadi sorotan para petani karet di Banyuasin, dan mereka berharap adanya langkah-langkah konkret dari pemerintah dalam mengelola dampak perubahan cuaca pada sektor pertanian.
BACA JUGA:Indeks Bisnis-27 Menguat 0,53%: Saham ICBP, INTP, dan CPIN Pimpin Kenaikan