SUMEKSRADIONEWS.ONLINE-Sejumlah wartawan muda dan pembuat konten di Palestina mengutarakan rasa frustrasi mereka terhadap masyarakat internasional karena dirasa kurang memberikan respon atas peristiwa-peristiwa yang mereka laporkan.
Menurut berbagai sumber, Pemberitaan para jurnalis muda di Palestina dan pembuat konten telah berperan penting dalam mendokumentasikan pembombardiran Israel di Jalur Gaza akhir-akhir ini.
Meski menghadapi serentetan serangan udara, terputusnya saluran komunikasi hingga krisis kebutuhan pokok, warga Palestina seperti Motaz Azaiza, Bisan Owda dan lainnya telah mendokumentasikan secara langsung kenyataan hidup di Gaza yang tengah diserang Israel. Mereka membagikan kabar dan konten ke media sosial, serta dokumentasi mereka telah dibagikan di berbagai media arus utama.
Akan tetapi, beberapa dari wartawan muda dan konten kreator, mengutarakan keinginan lanjutkan pendokumentasian ini semakin memudar. Sebab Israel terus melakukan serangan brutal yang sejauh ini telah menewaskan sedikitnya 15.500 orang berdasarkan perhitungan otoritas kesehatan Gaza.
BACA JUGA:Cara BCL Terhindar dari Fitnah, Hadirkah Ariel Noah?! Ini Mahar Baik Tiko Arya Wardhana Untuk BCL
"Fase pertaruhkan hidup menunjukkan telah berakhir, dan fase mencoba bertahan hidup telah dimulai,” kata Motaz Azaiza, wartawan foto yang lahir dan besar di kamp pengungsi di Deir al-Balah, Gaza.
Terpantau dari akun Instagram-nya, dalam 24 jam terakhir Azaiza masih mendokumentasikan situasi sehari-hari di Gaza, termasuk serangan udara besar-besaran Israel yang menghantam bagian belakang rumah neneknya. Israel telah melanjutkan serangan di wilayah kantong tersebut setelah gencatan senjata sementara dengan Hamas berakhir pada Jumat lalu.
Konten yang dibagikan Azaiza di media sosial awalnya berfokus pada kehidupan sehari-hari di Gaza, sebelum meliput perang Israel di Gaza pada 2014 dan 2021. Pengikutnya di Instagram telah bertambah sejak Israel memulai kampanye militer terbarunya pada 7 Oktober 2023, dari 25 ribu followers menjadi lebih dari 13 juta followers. Ia pun dinobatkan sebagai Laki-laki Terbaik 2023 oleh majalah GQ.
“Tim GQ Timur Tengah menghormati Motaz Azaiza sebagai Man Of The Year kami dan sebagai dedikasi bagi mereka yang keberaniannya tak tertandingi: Plestia Alaqad, Hind Khoudary, Wael Al-Dahdouh, Issam Abdallah, Shireen Abu Akleh dan banyak nama yang kita kenal dan yang tidak,” tulis Ahmad Swaid untuk GQ, menyebutkan nama-nama jurnalis yang telah meliput pertempuran di Gaza, yang beberapa di antaranya tewas karena itu.