Sejarah Riwayat Pulau Rimau Banyuasin, KRI PRU-724 Sebagai Kapal Perang Republik Indonesia, Mari Lihat !

Selasa 12-12-2023,18:00 WIB
Reporter : Eko Subakti
Editor : Eko Subakti

SUMEKSRADIONEWS.ONLINE - Pada tahun 1972, di pabrik kapal "Peenewerft Wolgast" Jerman Timur, sebuah kapal penyapu ranjau muncul dengan kemampuan uniknya.

Kapal ini, awalnya dikenal sebagai "Bitterfeld-332 M 2672," memiliki kemampuan luar biasa untuk melaksanakan penyebaran dan penyapuan ranjau.

Dengan tiga jenis Alat Penyapu Ranjau (APR) yang canggih, yaitu APR Mekanik, APR Magnetik, dan APR Akustik, kapal ini menjadi perwakilan luar biasa dari teknologi maritim pada masanya.

Pemerintah Republik Indonesia mengakuisisi kapal tersebut dan menjalani proses renovasi yang mendalam di PT. PAL Indonesia.

BACA JUGA:Pencerahan dari Pavia hingga Zurich: Jelajahi Jejak Albert Einstein yang Mengubah Dunia

Berdasarkan Surat Keputusan Pangab Nomor: Skep/217/IV/1993 tanggal 22 April 1993, kapal ini dinyatakan sebagai bagian dari Kapal Perang Republik Indonesia dengan nama KRI Pulau Rimau-724, disingkat sebagai KRI PRU-724.

Mengukir sejarah lebih lanjut, Surat Keputusan Kasal Nomor: Skep/812/IV/1993 tanggal 7 April 1993 menetapkan bahwa KRI Pulau Rimau-724 akan berkedudukan di bawah pembinaan Satuan Kapal Ranjau Armada RI Kawasan Barat.

Namun, dinamika tak terhindarkan mengubah takdirnya.

Dalam waktu tiga tahun, melalui Surat Keputusan Kasal Nomor: Skep/812.b/IV/1993 tanggal 2 Juli 1996, KRI Pulau Rimau-724 menjadi bagian organik dari Satuan Kapal Ranjau Armada RI Kawasan Timur.

BACA JUGA:Kepahlawanan Pejuang Palembang di Pertempuran Benteng Kuto Besak, SAVAGE Sekali!

Pulau Rimau sendiri adalah sebuah Kecamatan yang menghiasi Kabupaten Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan.

Terletak pada koordinat 020 32’ 59” LS – 1040 06’ 50” BT, wilayah ini diapit oleh Selat Bangka, Sungai Banyuasin, Sungai Tanah Kering, dan Sungai Calik.

Namanya memberikan kebanggaan bagi masyarakat lokal dan menjadi saksi bisu dari keberadaan KRI Pulau Rimau-724.

Dengan panjang mencapai 56,79 meter dan bobot seberat 506,52 ton, KRI Pulau Rimau-724 tidak hanya menjadi simbol kekuatan maritim Republik Indonesia, tetapi juga suatu karya seni teknologi yang menakjubkan.

BACA JUGA:Asal Usul Desa Tanjung Beringin Banyuasin Sebuah Sejarah, yang Kaya dan Unik, Kalian Wajib tau Lho!

Kategori :