Kecerdasan dan kepemimpinan mereka membuat mereka menjadi teladan bagi generasi muda desa.
BACA JUGA:Legenda Kerajaan dan Putri Biyuku di Banyuasin, Kamu harus Tau nih !
Suatu hari, para pemimpin desa memutuskan untuk mengganti nama desa dari Tanjung Raman menjadi Desa Sri Bandung, sebagai penghormatan kepada kedua anak kembar yang telah memberikan kontribusi besar bagi kemajuan desa.
Perubahan nama tersebut diresmikan dalam sebuah upacara adat yang dihadiri oleh seluruh warga desa.
Upacara ini diwarnai oleh tarian dan musik tradisional yang menggambarkan kegembiraan dan kebanggaan warga atas perubahan ini.
Desa Sri Bandung pun menjadi saksi perjalanan panjangnya, dari desa kecil yang sederhana hingga menjadi desa yang berkembang pesat.
Dengan berganti nama menjadi Desa Sri Bandung, desa ini semakin dikenal di berbagai penjuru.
Banyak wisatawan yang tertarik untuk mengunjungi desa ini, tidak hanya karena keindahan alamnya, tetapi juga karena kisah inspiratif tentang perubahan desa yang diawali oleh kehadiran Dwi Sri dan Banda.
Desa ini pun semakin berkembang dalam segala aspek kehidupan, termasuk dalam bidang ekonomi, pendidikan, dan infrastruktur.
Dwi Sri dan Banda sendiri terus berperan aktif dalam memajukan desa mereka.
Mereka mendirikan berbagai program sosial dan pendidikan untuk membantu warga desa yang membutuhkan.
Kedua anak kembar ini juga menjadi panutan bagi generasi muda untuk memiliki mimpi besar dan berkontribusi bagi masyarakat.
Desa Sri Bandung tidak hanya menjadi tempat tinggal bagi warganya, tetapi juga menjadi simbol kebersamaan, persatuan, dan kemajuan.