Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Melonjak, Saham KAEF, IRRA, PEHA, dan UNDG Paling Cuan

Rabu 20-12-2023,07:00 WIB
Editor : Dio Nidas

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Melonjak, Saham KAEF, IRRA, PEHA, dan UNDG Paling Cuan

 

SUMEKSRADIONEWS.ONLINE - Pada penutupan perdagangan hari Selasa (19/12/2023), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menunjukkan kinerja positif dengan ditutup naik ke posisi 7.187.

Data dari RTI Business pukul 16.00 WIB mencatat bahwa indeks komposit mengalami kenaikan sebesar 0,96% atau 68 poin.

Pergerakan IHSG selama sesi perdagangan ini mencapai posisi terendah di 7.112 dan mencapai posisi tertinggi di level 7.187 setelah dibuka di posisi 7.119 per saham.

Transaksi hari ini tercatat sebanyak 19,59 miliar saham yang beredar, dengan nilai transaksi mencapai Rp9,85 triliun.

BACA JUGA:Rally Santa Claus Berpotensi Tersandung: Suku Bunga dan Pertemuan Bank Sentral Jadi Sorotan Akhir Tahun

Frekuensi transaksi mencapai 1,14 juta kali. Dari sisi pergerakan saham, IHSG ditopang oleh 304 saham naik, 228 saham turun, dan 232 saham stagnan. Kapitalisasi pasar IHSG mencapai Rp11.579,48 triliun.

Mayoritas sektor saham terpantau mengalami kenaikan. Sektor basic materials naik 1,50%, konsumer siklikal naik 0,68%, sektor energi naik 1,06%, finance naik 0,58%, sektor kesehatan melonjak 1,61%, industrial naik 0,01%, infrastruktur naik 1,65%, konsumer non siklikal naik 0,77%, sektor teknologi naik 0,60%, dan transportasi naik 1,63%. Hanya sektor properti yang mengalami penurunan sebesar 0,22%.

Dalam daftar saham top gainers, PT Kimia Farma Tbk. (KAEF) menjadi yang paling mencuat dengan kenaikan mencapai 24,90% dan berada di posisi Rp1.580 per saham.

Disusul oleh saham PT Itama Ranoraya Tbk. (IRRA) yang naik 24,82% di posisi Rp855 per saham.

BACA JUGA:Gejolak IHSG: Rebound Golden Cross dan Tantangan Bank Sentral Global Menandai Perdagangan Senin yang Berwarna

Saham PT Phapros Tbk. (PEHA), PT Sumber Energi Andalan Tbk. (ITMA), dan PT Agro Bahari Nusantara Tbk. (UNDG) masing-masing mengalami kenaikan sebesar 23,13%, 18,80%, dan 8,86%.

Di sisi lain, saham yang berada di posisi top losers adalah PT Wismilak Inti Makmur Tbk. (WIIM) dengan penurunan sebesar 17,71% ke posisi Rp1.835 per saham.

Disusul oleh saham PT Paramita Bangun Sarana Tbk. (PBSA) yang turun 13,26% di level Rp314 per saham.

Kategori :