Indonesia Usulkan Referendum PBB Serukan Kedamaian Ukraina-Rusia

Indonesia Usulkan Referendum PBB Serukan Kedamaian Ukraina-Rusia

Menhan Prabowo Subianto menyampaikan sambutan perdamaian Ukraina-Rusia, di Dialog Shangri-LA, Singapura/net. Net--Dok.reuters.co

SUMEKSRADIO.DISWAY.ID - Menteri pertahanan Indonesia Prabowo Subianto mengusulkan rencana perdamaian untuk mengakhiri perang di Ukraina, menyerukan zona demiliterisasi dan referendum Perserikatan Bangsa-Bangsa dalam apa yang disebutnya wilayah yang disengketakan pada Pertemuan Dialog Shangri-LA di Singapura (3/6).

Prabowo Subianto meminta para pejabat pertahanan dan militer dari seluruh dunia, yang berkumpul pada pertemuan pertahanan Dialog Shangri-LA di Singapura, untuk mengeluarkan deklarasi yang menyerukan penghentian permusuhan.

BACA JUGA: Menakutkan, Diserang 'Wabah' Black Mamba, Warga Inggris Terhuyung-huyung seperti Zombie

Dia memberikan rencana multi-poin juga gencatan senjata serta titik demiliterisasi dengan mundur sejauh 15 kilometer (hampir 10 mil) dari posisi masing-masing wilayah yang disengketakan.

BACA JUGA: 261 Orang Tewas Sejarah Terparah Kecelakaan Kereta Api India

Zona demiliterisasi tersebut menurutnya harus dijaga oleh pasukan PBB termasuk pembaruan referendum PBB. Untuk memastikan secara objektif keinginan mayoritas penduduk di berbagai wilayah yang disengketakan.

"Saya mengusulkan agar dialog Shangri-La menemukan titik tengah, deklarasi sukarela mendesak kedua negara (Ukraina dan Rusia untuk segera memulai negosiasi perdamaian," Kata Menhan Prabowo dalam pidatonya.

Oleg Nikolenko selaku Jubir Kemlu Ukraina dan hadir dalam dialog tersebut menegaskan kembali posisi Kyiv bahwa Rusia harus menarik pasukannya dari Ukraina.

Dia menyebut bahwa Rusia sudah melakukan tindakan penyerangan, ingin mengambil alih wilayah Ukraina. Pihaknya menolak dan tetap melakukan gencatan senjata berkumpul dan memperkuat pasukan militer mereka.

"Di wilayah pendudukan, tentara Rusia melakukan kejahatan agresi, kejahatan terhadap kemanusiaan, genosida.

Rusia sekarang berusaha dengan segala cara untuk mengganggu serangan balik Ukraina, " Kata Nikolenko.

Meski demikian Rusia membantah tudingan Ukraina atas agresi dan tindakan genosida yang dilakukan .

Sebagaimana diketahui, presiden RI Jokowi telah menjadi penengah, perdamaian untuk d kedua negara Ukraina dan Rusia.

Presiden Ukraina Volodymr Zelenskiy telah mengusulkan 10 poin rencana perdamaian dengan meminta Rusia menarik semua pasukannya dari Ukraina.

Oleg Nikolenko juga mendesak upaya Indonesia untuk mendukung rencana perdamaian dari presiden Zelenskiy. ***

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: