Sumatera Ekspres Grup Donasi Paket Lebaran Kepada Eks Penderita Kusta di RSUP Rivai Abdullah

Sumatera Ekspres Grup Donasi Paket Lebaran Kepada Eks Penderita Kusta di RSUP Rivai Abdullah

Harian Pagi Sumatera Ekspres Grup (SEG) menyalurkan bantuan berupa paket sembako dan uang tunai kepada warga eks penderita kusta yang menetap di Kompleks RSUP dr Rivai Abdullah, Banyuasin.-foto: dok Mud-

Banyuasin, SUMEKSRADIONEWS.ONLINE - Sebagai bentuk kepedulian dan komitmen terhadap nilai-nilai kemanusiaan, Harian Pagi Sumatera Ekspres Grup (SEG) menyalurkan bantuan berupa paket sembako dan uang tunai kepada warga eks penderita kusta yang menetap di Kompleks RSUP dr Rivai Abdullah, Banyuasin.

Kegiatan sosial yang digelar pada Jumat, 21 Maret 2025 ini berlangsung di Masjid Ar-Rahman dan dihadiri langsung oleh jajaran manajemen SEG, di antaranya Pimred Sumatera Ekspres H Marta Hendratmo, Manager Umum H Toni Emilson, Manager Iklan Ari Abadi, Manager Percetakan H A Rosidi,  Penanggungjawab Sumatera Ekspres.id Rian, Manager Umum Palpres Sulistiawarman SH, Wakil Pimred Sumatera Ekapres Andre Irawan dan sejumlah redaktur Sumatera Ekspres.

Sebanyak 35 paket sembako beserta bantuan uang tunai dibagikan kepada warga eks penderita kusta yang telah lama menetap di lingkungan rumah sakit tersebut.

BACA JUGA:Vintage Coffee Banyuasin, Nongkrong Asyik dengan Nuansa Vintage

BACA JUGA:Flanet n Resto, Tempat Nongkrong Hits di Banyuasin dengan Fasilitas Karaoke Gratis Nyanyi Sampai Puas!

Bantuan ini bukan hanya sekadar bentuk kepedulian sosial, namun juga menjadi simbol harapan dan penghargaan bagi para penyintas kusta yang telah bertahun-tahun hidup dalam bayang-bayang stigma dan keterasingan.

Salah satu penerima bantuan, Kartini (68), tak kuasa menyembunyikan rasa harunya. Perempuan yang sudah tinggal lebih dari tiga dekade di kawasan tersebut mengaku, penyakit kusta yang menyerangnya sejak 1983 telah mengubah jalan hidupnya.

“Sudah lama menderita penyakit ini, tapi sekarang Alhamdulillah sembuh.

Begitu tahu kena penyakit ini, saya langsung pindah dan menetap di sini karena takut menyusahkan orang lain,” ujarnya lirih.

BACA JUGA:Rapat Paripurna Penetapan Bupati dan Wakil Bupati Terpilih, Pj. Bupati Banyuasin: 'Selamat Menjalankan Amanah'

BACA JUGA:Pj Bupati Banyuasin Serahkan 42 Unit TR4 Dari Kementan ke Poktan

Ia kini hidup seorang diri setelah suaminya meninggal dunia sembilan tahun lalu, dan saat ini tengah berjuang melawan batu ginjal.

Kartini bercerita, gejala kusta awalnya muncul dalam bentuk kekakuan pada jari tangan dan kaki, yang kemudian diikuti dengan bintik-bintik di tubuh dan wajah.

 Stigma dari masyarakat membuatnya dan suami memutuskan untuk berobat dan menetap di RSUP dr Rivai Abdullah demi pengobatan dan kenyamanan psikologis.

“Awalnya kaku-kaku di jari, lalu ada bintik-bintik. Orang-orang takut, akhirnya kami memutuskan untuk berobat di sini dan menetap karena malu pulang kampung,” kenangnya, sambil memperlihatkan tangan yang kini tak lagi bisa berfungsi dengan sempurna.

BACA JUGA:Pemkab Banyuasin Gelar Forum Konsultasi Publik RKPD 2026: Sinergi Menuju Pembangunan Berkelanjutan

BACA JUGA:Sosialisasi Penerimaan Mahasiswa Baru Polsri Kampus Banyuasin Tahun 2025 Bersama Sekda Banyuasin

Cerita serupa datang dari Ujang (72), penyintas kusta yang telah menjalani sembilan kali operasi sejak pertama kali terkena penyakit tersebut saat masih duduk di bangku kelas 4 SD.

“Tubuh saya dulu mengkerut, kurang rasa, dan syarafnya tidak bisa digerakkan. Untungnya di sini saya bisa mendapatkan perawatan dari dokter-dokter, bahkan ada yang dari luar negeri,” ujarnya.

Ujang, yang kini tinggal bersama istrinya di kompleks rumah sakit, mengakui bahwa bantuan dari Sumatera Ekspres sangat berarti.

 Ia menyebutkan bahwa masyarakat kerap kali masih merasa sungkan bergaul dengan eks penderita kusta karena ketidaktahuan dan kekhawatiran yang berlebihan.
“Padahal kami sudah sembuh, tapi masih sering dijauhi.

Makanya bantuan ini sangat berarti bagi kami yang hidup dalam keterbatasan,” ucapnya sambil tersenyum.

BACA JUGA:Penetapan Bupati-Wabup Terpilih, Pj Bupati Banyuasin: Pilkada Terbaik di Sumatera & Peringkat 3 Nasional

BACA JUGA:Meminimalisir Kecelakaan, Nelayan Banyuasin II Terima Bantuan Solar Cell

Sementara itu, Rusmala (59), penyintas kusta asal Ogan Komering Ilir yang menetap di kompleks rumah sakit sejak tahun 1980-an, juga mengaku terharu atas bantuan yang diberikan.

“Saya hidup sebatang kara di sini. Awalnya tubuh terasa kaku, kering, dan gatal-gatal. Setelah sembuh, saya malu pulang karena merasa tidak diterima lagi,” ujarnya sambil menahan air mata.

Direktur Sumeks.co (mewakili Sumatera Ekspres) H. Mahmud, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk infak dari perusahaan sebagai bagian dari tanggung jawab sosial dan spiritual Sumatera Ekspres Grup.

“Kami mewakili manajemen dan seluruh keluarga besar Sumatera ekspres Grup berharap bantuan ini dapat bermanfaat bagi bapak dan ibu penerima. Semoga membawa berkah juga bagi perusahaan kami,” ungkapnya.

BACA JUGA:Pemerintah Kabupaten Banyuasin Menekan Inflasi Melalui Rapat Koordinasi Bersama Kemendagri! Ber-Efek?

BACA JUGA:Muhammad Farid Resmi Buka STQH-XII Kabupaten Banyuasin Dan Peringatan Isra Mi'raj 1446 H

Ia pun menyampaikan permohonan maaf atas ketidakhadiran pimpinan utama Sumatera Ekspres karena ada keperluan lain,  dan berharap kegiatan ini bisa terus berlanjut setiap tahunnya.

Mahmud menitip salam dari Dirut Sumeks H Muslimin, Direktur operasional HJ Muwarni dan GM Sumatera Ekspres H Iwan Irawan kepada warga penerima donasi ini.

“Mudah-mudahan tahun depan kita bisa kembali hadir dan berbagi dengan jumlah yang lebih besar,” tambah H Mahmud.

Senada dengan itu, Manajer Iklan Sumatera Ekspres Ari Abadi menyebutkan bahwa bantuan ini adalah bentuk kepedulian perusahaan terhadap kelompok masyarakat yang kerap terpinggirkan.

BACA JUGA:Menjelajahi Keunikan Desa Wisata Sungsang Banyuasin II : Pesona Hidden Gem di Atas Sungai

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: