Waduh! Sudirman Cup Masih Jadi Kutukan Jepang: Lagi-Lagi Tumbang di Tangan China!

Tim ini masih menyimpan banyak potensi, baik dari pemain utama maupun pemain muda seperti Kodai Naraoka dan Aya Ohori yang terus menunjukkan perkembangan positif. 

Namun, perlu adanya evaluasi menyeluruh dalam pendekatan turnamen beregu, termasuk soal pelatihan mental dan rotasi tim.

Federasi Bulu Tangkis Jepang (NBA) dituntut untuk lebih progresif dalam melakukan pembinaan tim beregu. 

BACA JUGA:Kilas Balik Dramatis! Comeback Epik Wolfdogs Nagoya di Leg 1 vs Suntory Sunbirds!

BACA JUGA:Inilah Pertarungan Epik di Semifinal: Chen Yu Fei Comeback Dramatis Kalahkan Akane Yamaguchi!

Belajar dari China dan Korea Selatan, mereka bisa mulai menanamkan kultur keberanian, ketegasan dalam penyusunan skuad, serta perencanaan jangka panjang untuk menghadapi turnamen beregu bergengsi seperti Sudirman Cup.

Satu hal yang pasti: kutukan Jepang di Sudirman Cup belum terpecahkan, dan publik pencinta bulu tangkis di Negeri Sakura harus kembali bersabar hingga edisi berikutnya.

Sudirman Cup 2025 kembali memperlihatkan dominasi China dan kegagalan Jepang yang menyedihkan. 

Meski selalu menjadi unggulan, Jepang harus mengakui bahwa mereka belum cukup kuat dalam menghadapi tekanan fase gugur, terutama saat berhadapan dengan musuh bebuyutan, China.

Jika ingin mengakhiri kutukan ini, Jepang harus berani berubah. Mulai dari pendekatan strategi tim, penanaman mental juara, hingga memberi ruang bagi generasi baru yang haus akan pembuktian. 

BACA JUGA:Jadwal dan Prediksi Panas Leg 3 Suntory Sunbirds vs Wolfdogs Nagoya: Penentu Rivan Nurmulki ke Final!

BACA JUGA:Timnas Indonesia Bisa Lolos ke Babak Keempat? Ini Skenario Lengkapnya!

Sudirman Cup bukan hanya soal kemampuan teknik, tapi soal mentalitas, semangat, dan kepercayaan diri kolektif sesuatu yang masih perlu dicari oleh tim Jepang.

Sumber: