BRI Umumkan 45 Jurnalis Penerima Beasiswa S2, Dorong Peningkatan Kualitas Pers Nasional

BRI Umumkan 45 Jurnalis Penerima Beasiswa S2, Dorong Peningkatan Kualitas Pers Nasional-dok : sumeks radio -
Dari jumlah tersebut, mereka yang lolos melanjutkan ke tahapan psikotes pada Januari 2025.
Proses ini dirancang untuk menggali karakter, daya pikir, dan kesiapan mental peserta dalam menghadapi tantangan akademik di jenjang S2.
Selanjutnya, sebanyak 129 peserta terpilih mengikuti tahap Journalist on Site yang berlangsung pada Maret hingga April 2025.
Tahapan ini menjadi salah satu proses paling intensif dalam program, di mana para peserta mendapatkan bimbingan langsung dari pemimpin redaksi dan jurnalis senior nasional.
BACA JUGA:BRI Rayakan Keberuntungan Nasabah: 10 Pemenang BMW & Hyundai Resmi Boyong Hadiah BRImo FSTVL 2024
Melalui sesi mentoring dan coaching tersebut, peserta tidak hanya dibekali dengan wawasan jurnalistik yang lebih tajam, tetapi juga diajak merefleksikan kembali peran dan tanggung jawab mereka dalam membentuk opini publik yang objektif dan konstruktif.
Dari seluruh rangkaian seleksi yang ketat dan transparan tersebut, akhirnya terpilih 45 jurnalis terbaik yang diumumkan secara resmi pada Mei 2025 melalui situs resmi BRI di bri.co.id/fellowshipjournalism.
Hadirkan Mentor Terkemuka, Dorong Peningkatan Kompetensi Jurnalis
Keunikan program BRI Fellowship Journalism 2025 tidak hanya terletak pada proses seleksi yang komprehensif, tetapi juga pada keterlibatan para mentor berpengalaman.
Kehadiran pemimpin redaksi dan jurnalis senior dalam program ini memberikan nilai tambah yang signifikan.
BACA JUGA:BRI Dorong Pemerataan Lewat Holding Ultra Mikro: 35,4 Juta Usaha Terbantu, Rp631 Triliun Tersalurkan
BACA JUGA:BRI Peduli Rayakan Waisak 2025 dengan Menyalurkan 1.000 Paket Sembako untuk Umat Buddha di Tangerang
Para mentor ini tidak hanya berbagi pengalaman lapangan, tetapi juga memberikan sudut pandang kritis yang sangat relevan terhadap perkembangan dunia jurnalistik masa kini—termasuk tantangan era digital, etika pers, hingga disrupsi media.
Pendampingan dari para mentor ini diharapkan mampu membentuk karakter jurnalis yang tidak hanya kompeten secara teknis, tetapi juga memiliki kepekaan sosial dan integritas tinggi dalam menjalankan tugas jurnalistik.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: