Waspada Gunung Anak Krakatau Meletus Lagi

Waspada Gunung Anak Krakatau Meletus Lagi

Letusan gunung anak krakatau--Net.

SUMEKSRADIO.DISWAY.ID - Gunung Berapi Indonesia Anak Krakatau di kembali erupsi selama dalam kurun waktu 1 jam dua kali dengan mengeluarkan abu vulkanik setinggi 3.000 meter (9.843 kaki) ke udara 10/06/2023.

Menurut keterangan BMKG Bahwa Gunung berapi tersebut tercatat meletus pada pukul 7.46 WIb mengeluarkan abu vulkanik dan kembali mengeluarkan abu pekat dalam 62 menit terakhir dengan menunjukkan pelebaran awan besar yang mengepul dari gunung berapi yang bergerak ke arah barat daya.

BACA JUGA:Angeline Tertangkap CCTV Sedang Berjalan Bersama Guru Les Musik di Tempat Parkir Sebelum Dibunuh

Anak Krakatau setinggi 157 meter (515,09 kaki), yang terletak di Selat Sunda Indonesia antara pulau Jawa dan Sumatra, telah meletus lebih dari 10 kali sejak Maret tahun ini.

Pemukiman terdekat ke gunung berapi berjarak 16,5 km (10,25 mil).

Pihak berwenang telah mengeluarkan tingkat siaga tertinggi kedua, melalui BMKG Oktory Prambada, mengatakan sejauh ini belum ada evakuasi korban namun ia menyatakan masyarakat tetap siaga.

Dan para pendaki untuk tidak mendekati Gunung api tertinggi di Indonesia ini.

Indonesia berada dalam pusaran "Cincin Api" Pasifik dengan 127 gunung berapi aktif.

Letusan Anak Krakatau pada Desember 2018 yang lalu telah membuat tanah longsor akibat dari pergerseran air bawah laut yang memicu tsunami yang memilukan Banten, provinsi Jawa Barat, dan provinsi Lampung yang menewaskan sedikitnya 430 orang. Salah satu yang terkenal adalah ada artis Indonesia dari Band

Seventeen yang saat itu pernah menggelar konser di pantai, Banten.

BACA JUGA:Sudah Bayar Mahal Siswa MAN I Ini gagal Study Tour

Menurut laporan BMKG ada 4 gunung berapi Indonesia dalam tingkat siaga tertinggi kedua, termasuk Anak Krakatau, Gunung Merapi di Jawa Tengah, Gunung Semeru di Jawa Timur, dan dan Gunung Api aktif Karangetang di Sulawesi Utara.

Anak Krakatau merupakan Gunung Krakatau yang sudah pernah meletus pada tahun 1883 dengan menewaskan lebih dari 36.000 orang.***

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: