Perlu Diketahui Gejala Flu Tulang pada Orang Dewasa, Harus Diwaspadai

Perlu Diketahui Gejala Flu Tulang pada Orang Dewasa, Harus Diwaspadai

Ilustrasi gejala flu tulang pada orang dewasa jagan di anggap remeh. net--

SUMEKSRADIO.DISWAY.ID - Penting untuk mengenali gejala flu tulang pada orang dewasa karena sering kali gejala ini disamakan dengan gejala demam berdarah (DBD).

Gejala flu tulang pada orang dewasa memiliki kesamaan dengan gejala DBD, sehingga terkadang sulit bagi tenaga medis untuk mendiagnosis penyakit dengan benar.

Oleh karena itu, penting untuk segera mengenali gejala flu tulang pada orang dewasa agar mempermudah proses pemeriksaan.

Meskipun penyakit ini dapat mereda dengan penanganan yang relatif sederhana, tidak ada salahnya mengetahui gejala-gejala flu tulang pada orang dewasa.

BACA JUGA:Suhu yang sangat panas, berpotensi menyebabkan DBD karena nyamuk ganas

Hal ini membantu dalam melakukan identifikasi yang tepat terkait jenis penyakit yang sedang dialami.

Berikut ini beberapa gejala flu tulang pada orang dewasa yang perlu diwaspadai, seperti yang dilansir oleh Liputan6.com dari berbagai sumber pada Selasa (22/10/2019).

Penyebab Flu Tulang pada Orang Dewasa

Sebelum memahami gejala flu tulang pada orang dewasa, penting untuk mengetahui penyebab dari penyakit ini. Flu tulang atau yang secara medis dikenal sebagai chikungunya, disebabkan oleh virus.

Flu tulang disebabkan oleh virus yang ditularkan melalui nyamuk yang telah terinfeksi kepada manusia.

Virus chikungunya adalah virus alfa yang berasal dari keluarga Togaviridae. Virus ini menyebar melalui gigitan nyamuk dan menulari manusia.

Nyamuk yang menjadi vektor penularan virus ini adalah nyamuk Aedes albopictus dan Aedes aegypti. Nyamuk tersebut juga dikenal sebagai penyebar penyakit demam berdarah (DBD).

Nyamuk Aedes dapat menggigit orang yang sudah terinfeksi virus chikungunya, kemudian menularkan infeksi tersebut melalui gigitan kepada orang yang sehat sehingga mereka terkena flu tulang.

Flu tulang terkadang juga diklasifikasikan sebagai virus rematik karena dampaknya terhadap persendian.

BACA JUGA:Ternyata Bumbu Dapur yang rasanya asam ini dapat Mengontrol Gula Darah dan Diabetes

Nama flu tulang sendiri merujuk pada pengaruh yang diberikan penyakit ini pada sendi.

Gejala Flu Tulang pada Orang Dewasa

Gejala flu tulang pada orang dewasa umumnya mirip dengan gejala penyakit demam berdarah. Biasanya, gejala flu tulang pada orang dewasa muncul dalam waktu 3-7 hari setelah digigit oleh nyamuk yang membawa virus chikungunya. Beberapa gejala yang sering dirasakan antara lain:

    Demam akut, biasanya dengan suhu di atas 39 derajat Celsius.

    Polyarthralgia, yaitu nyeri pada sendi, biasanya dirasakan di kedua sisi tubuh dan bersifat simetris. Nyeri sendi ini dapat sangat mengganggu.

Selain itu, arthralgia sering kali mengenai sendi-sendi kecil seperti pergelangan tangan, tangan, dan pergelangan kaki. Nyeri sendi yang parah ini dapat membantu membedakan flu tulang dari demam berdarah.

  • Nyeri kepala.
  • Mialgia.
  • Artritis.
  • Konjungtivitis.
  • Mual dan muntah.
  • Ruam makulopapular.

Gejala flu tulang pada orang dewasa umumnya akan membaik dengan sendirinya dalam waktu 7-10 hari. Namun, beberapa orang mungkin mengalami nyeri sendi yang berlangsung selama beberapa bulan.

Komplikasi akibat flu tulang jarang terjadi. Namun, komplikasi tersebut dapat mencakup uveitis, retinitis, miokarditis, hepatitis, nefritis, meningoensefalitis, sindrom Guillain-Barre, dan lainnya.

Gejala yang lebih buruk umumnya dialami oleh kelompok tertentu seperti bayi yang terpapar virus saat masih dalam kandungan, orang lanjut usia berusia di atas 65 tahun, serta mereka dengan kondisi medis seperti hipertensi, diabetes, dan penyakit kardiovaskular.

Membedakan Gejala Flu Tulang dan Demam Berdarah

Gejala flu tulang pada orang dewasa memang mirip dengan gejala demam berdarah. Ini disebabkan oleh proses penyebaran virus yang sama, namun penyebab virusnya berbeda.

Flu tulang disebabkan oleh virus chikungunya yang termasuk dalam keluarga Togaviridae, sedangkan demam berdarah disebabkan oleh virus dengue.

Meskipun gejalanya serupa, terdapat perbedaan-perbedaan antara keduanya yang perlu dikenali.

Pada flu tulang, selain demam dan ruam merah, tanda khas lainnya adalah nyeri atau pegal pada sendi. Rasa nyeri yang parah terutama terjadi pada otot dan sendi akibat pembengkakan kelenjar getah bening. Inilah yang membuat flu tulang juga dikenal sebagai flu yang memengaruhi sendi.

Diagnosis Flu Tulang pada Orang Dewasa

Untuk memastikan atau mendiagnosis adanya flu tulang atau chikungunya, biasanya dilakukan anamnesis terkait gejala dan pemeriksaan fisik. Beberapa pemeriksaan penunjang yang mungkin dilakukan antara lain:

    - Pemeriksaan darah lengkap: sering kali menunjukkan penurunan jumlah limfosit dan trombosit, serta peningkatan kadar kreatinin dan fungsi hati.

    - Pemeriksaan serologi, seperti Enzyme Linked Immunoassay (ELISA) untuk mengukur antibodi terhadap virus chikungunya.

    - Kultur virus: umumnya virus dapat ditemukan dalam tubuh pada tiga hari pertama penyakit.

    - Pemeriksaan molekuler: umumnya menggunakan Reverse Transcription Polymerase Chain Reaction (RT-PCR) yang diharapkan dapat mendeteksi RNA virus chikungunya dalam 7-8 hari pertama penyakit.

Cara Mengatasi Flu Tulang

Seperti penyakit yang disebabkan oleh virus, flu tulang akan sembuh dengan sendirinya dalam waktu 7-10 hari. Oleh karena itu, tidak ada obat yang dapat diberikan untuk menyembuhkan atau mempercepat penyembuhan flu tulang.

Namun, ada beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk mengatasi gejala flu tulang pada orang dewasa, antara lain:

    - Istirahat yang cukup.

    - Minum cairan yang cukup untuk menjaga hidrasi.

    - Mengonsumsi parasetamol untuk meredakan nyeri dan menurunkan demam.

    - Melindungi diri dari gigitan nyamuk selama minggu pertama terjangkit penyakit, guna mencegah penyebaran penyakit.

    Penggunaan obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS) dapat membantu meredakan nyeri sendi, asalkan tidak ada kecurigaan adanya demam berdarah pada penderita.

Penting untuk selalu berkonsultasi dengan tenaga medis atau dokter untuk mendapatkan diagnosis yang akurat dan penanganan yang tepat. ***

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: