Tradisi Adat Ngundang di Kota Pangkalan Balai, Sejarah dan Perjuangan Warisan Budaya Khas Banyuasin !

Tradisi Adat Ngundang di Kota Pangkalan Balai, Sejarah dan Perjuangan Warisan Budaya Khas Banyuasin, Hingga kini masih ada lho , mari kita lihat !

SUMEKSRADIONEWS.ONLINE - Kota Pangkalan Balai, yang terletak di Kabupaten Banyuasin, memegang erat tradisi unik yang dikenal sebagai "Ngundang."

Ini adalah sebuah Adat istiadat yang telah diwariskan dari generasi ke generasi di kalangan masyarakat Banyuasin, khususnya di Kecamatan Banyuasin III.

Ngundang adalah ritual di mana sang tuan rumah yang akan mengadakan acara hajatan mendatangi rumah-rumah sanak keluarga dan tetangga satu per satu untuk memberi tahu mereka tentang acara tersebut.

Biasanya, prosesi Ngundang ini mencakup sampai 40 rumah tetangga di sekitar tempat hajatan.

BACA JUGA:Sejarah Talang Gelumbang di Kota Pangkalan Balai, Perjuangan Kaya akan Warisan Tradisi adat Budaya Banyuasin

Tradisi ini mencerminkan kekayaan budaya dan kearifan lokal yang telah dilestarikan selama bertahun-tahun.

Sayangnya, tradisi ini hampir punah di kalangan anak-anak muda.

Tokoh Adat Pangkalan Balai, Adnan Abdul Somad, menjelaskan bahwa proses Ngundang melibatkan ibu dan bapak yang dibentuk menjadi panitia sebelum hari H acara.

Para ibu melakukan Ngundang tiga hari sebelum hari H, sementara para bapak melaksanakannya pada pagi hari saat hari perayaan.

BACA JUGA:Sejarah Talang Gelumbang di Kota Pangkalan Balai, Perjuangan Kaya akan Warisan Tradisi adat Budaya Banyuasin

Proses ini dikenal dalam bahasa Pangkalan Balai sebagai "Ngundang 'Serumah Raye'."

Adnan Abdul Somad menambahkan, "Alhamdulillah, adat Pangkalan Balai masih dijunjung tinggi oleh masyarakat kami.

Ngundang ini adalah cara kami mempererat silaturahim, berbeda dengan undangan tertulis yang memiliki ikatan yang lebih terbatas.

Sumber: