Karena Tragedi Kanjuruhan, Australia Tak Jadi Ajak Indonesia di Piala Dunia 2034?

Karena Tragedi Kanjuruhan, Australia Tak Jadi Ajak Indonesia di Piala Dunia 2034?

Timnas Garuda-Foto-

Karena Tragedi Kanjuruhan, Australia Tak Jadi Ajak Indonesia di Piala Dunia 2034

 

SUMEKSRADIONEWS.ONLINE- Stadion sepak bola adalah tempat di mana rasa gembira dan euforia berkumpul bersama, tetapi kadang-kadang tragedi bisa menyelimuti kegembiraan tersebut.

Itulah yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, yang berubah menjadi lokasi bencana besar setelah fans Arema FC menyerbu lapangan menyusul kekalahan tim mereka dari rival abadi, Persebaya Surabaya.

Tragedi tersebut menyebabkan Stadion Kanjuruhan, yang telah berdiri selama hampir 60 tahun, menjadi saksi bencana terburuk dalam sejarah stadion sepak bola, merenggut nyawa 135 orang dan melukai banyak lainnya.

Dampak dari peristiwa ini dirasakan di seluruh dunia, menciptakan kekhawatiran dan keraguan dalam rencana Australia yang sudah berencana mengajak Indonesia dan Selandia Baru sebagai tuan rumah bersama Piala Dunia 2034.

BACA JUGA:Tak Cuma RTLH Besemah, Warga Kampung Kucrit Lubuk Saung Dapat Pengobatan dan Sembako Gratis !

Sebelumnya, Australia telah mengajukan proposal menarik untuk menjadi tuan rumah bersama Piala Dunia 2034 dengan Indonesia dan Selandia Baru.

Namun, rencana ambisius ini terguncang akibat tragedi di Stadion Kanjuruhan. Media melaporkan bahwa

"rencana penawaran tiga arah antara Australia, Indonesia, dan Selandia Baru untuk edisi tahun 2034 sudah dibahas secara longgar. Mereka sekarang tergelincir" Katanya. 

Kebijakan Indonesia untuk menyelenggarakan turnamen sepak bola internasional telah menjadi sorotan sejak keputusan FIFA untuk mencabut hak tuan rumah Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 2023.

Keputusan ini terutama disebabkan oleh kontroversi seputar keterlibatan Israel dalam turnamen tersebut, yang memicu protes dari berbagai pihak, termasuk gubernur Bali.

Akibatnya, reputasi Indonesia di dunia sepak bola semakin tercoreng.

Tragedi di Stadion Kanjuruhan bukan hanya tragedi lokal, tetapi juga telah mengirimkan gelombang kejut ke seluruh dunia sepak bola.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: