Catat! Ini Dia, Peran 2 Tokoh Penting dalam Sejarah Perkembangan Desa Pulau Pahawang Lampung pada Abad ke-20

Catat! Ini Dia, Peran 2 Tokoh Penting dalam Sejarah Perkembangan Desa Pulau Pahawang Lampung pada Abad ke-20

Peran 2 Tokoh Penting dalam Sejarah Perkembangan Desa Pulau Pahawang Lampung pada Abad ke-20-Foto: google/net-

BACA JUGA:Unik Sekali Ternyata Kota Sawahlunto Memiliki Asal usul yang Menarik! Yu Cari Tau

Mereka berasal dari berbagai wilayah, termasuk Banten, Jawa Barat, dan daerah sekitarnya.

Kedatangan mereka memiliki tujuan yang serupa, yaitu membuka lahan pertanian.

Di wilayah Banten-Jawa Barat, beberapa nama yang menjadi bagian dari perkembangan desa ini adalah Jahari, yang menetap di Dusun Penggetahan, serta Ruslan, yang menetap di Dusun Cukuh Nyai Jaralangan.

Haji Dul Malik dari Putih Doh, Kecamatan Cukuh Balak, Kabupaten Tanggamus – Lampung juga menetap di Dusun Pulau Pahawang.

Tujuan kedatangan mereka adalah membuka lahan pertanian, dan upaya ini menjadi bagian integral dari transformasi desa Pulau Pahawang.

Pulau Pahawang telah mengalami perubahan yang signifikan dalam hal tata letak dan administrasi.

BACA JUGA:Selain Nama! Kota Palembang Dahulu Punya Cerita Unik dan Bersejarah di Masa Kejayaan Abad ke-7, Coba Lihat!

Pada perkembangannya, desa ini terbagi menjadi enam dusun, masing-masing dengan karakteristik dan sejarahnya sendiri.

Dusun-dusun ini adalah:

  • Dusun I: Suak Buah
  • Dusun II: Penggetahan
  • Dusun III: Jeralangan
  • Dusun IV: Kalangan
  • Dusun V: Pahawang
  • Dusun VI: Cukuh Nyai

Kalangan adalah salah satu dusun yang terletak di daratan Pulau Sumatera dan dipisahkan oleh laut dengan jarak tempuh antara keduanya sekitar 1/4 jam dengan perahu ketinting.

Masing-masing dusun memiliki peran dan kontribusi dalam perkembangan desa Pulau Pahawang, dan masing-masing memiliki karakteristik yang unik.

Pada awalnya, desa Pulau Pahawang berstatus sebagai sebuah kampung dan merupakan bagian dari wilayah Marga Punduh.

BACA JUGA:Pertemuan 2 Muara Sungai! Sejarah Menarik di Balik Nama 'Muaradua' OKU Selatan, Ini Selengkapnya, Cek Yuk!

Oleh karena itu, secara adat istiadat, warga Pulau Pahawang mengikuti aturan Marga Punduh dalam kehidupan sehari-hari mereka.

Ini mencerminkan komitmen warga untuk menjaga tradisi dan warisan budaya mereka.

Urusan pemerintahan di desa ini dipimpin oleh Mandara, sementara urusan keagamaan dipimpin oleh H. Dul Malik.

Namun, pada tahun 1980, Pulau Pahawang secara definitif ditetapkan sebagai desa yang mandiri.

Ini menandai tonggak penting dalam perkembangan administratif desa, yang memungkinkan mereka untuk mengelola urusan pemerintahan secara lebih mandiri.

Pulau Pahawang, dengan segala perubahan sejarah dan perkembangan yang telah dijalaninya, menjadi destinasi wisata yang menakjubkan di Lampung.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: