Sejarah Pasar 16 Ilir Palembang! Pasar Tradisional Tertua di Pinggir Sungai Musi, Ini Ceritanya !

Sejarah Pasar 16 Ilir Palembang! Pasar Tradisional Tertua di Pinggir Sungai Musi, Ini Ceritanya !

Gambar Pasar 16 Ilir Palembang dahulu!-foto: google/net-

Sejarah Pasar 16 Ilir Palembang! Pasar Tradisional Tertua di Pinggir Sungai Musi, Ini Ceritanya !

 

SUMEKSRADIONEWS.ONLINE - Sumatera Selatan, provinsi terbesar kedua di Pulau Sumatera, memiliki sejarah yang kaya dan menarik.

Di tengah gemerlapnya kota Palembang, terdapat sebuah pasar yang menjadi saksi bisu perkembangan ekonomi dan perdagangan sepanjang masa, yaitu Pasar 16 Ilir.

Sejarah panjang pasar ini membentang dari masa-masa awal hingga menjadi salah satu pusat perbelanjaan utama di kota ini.

Cerita dimulai pada zaman Kesultanan Palembang Darussalam pada tahun 1659, ketika pusat kekuasaan dipindahkan dari 1 Ilir yang habis terbakar oleh VOC ke Kuto Cerancang oleh Kimas Hindi Pangeran Ario Kesumo Abdulrohim.

BACA JUGA:Sejarah Desa Talang Piase Lawang Wetan Musi Banyuasi, Makmur dari Hasil Karet

Setelah Belanda menaklukkan kesultanan pada tahun 1821, potensi perekonomian di kawasan ini menjadi sorotan utama. Pembangunan dimulai dengan perencanaan yang diubah sesuai dengan keadaan semula.

Pola perdagangan di Pasar 16 Ilir dimulai dengan berkumpulnya pedagang "cungkukan" atau hamparan, yang kemudian berkembang dengan pembangunan petak permanen khusus untuk para pedagang.

Pasar Baru, yang sekarang masih dikenal sebagai Jalan Pasar Baru, pada awal 1900-an telah dihiasi oleh bangunan bertingkat dua yang menjadi tempat berjualan.

Los-los permanen mulai dibangun sekitar tahun 1918 dan menjadi bagian tak terpisahkan dari pasar pada tahun 1939.

BACA JUGA:Asal Usul Desa Tanjung Beringin Banyuasin Sebuah Sejarah, yang Kaya dan Unik, Kalian Wajib tau Lho!

Kawasan 16 Ilir menjadi pusat perekonomian yang semakin hidup seiring waktu. Pada tahun 1912 dan 1915, masyarakat Palembang, termasuk seluruh wilayah Sumatera Selatan, dengan mudah membeli mobil, menandai peningkatan kemakmuran.

Jumlah mobil pribadi pada tahun 1920 belum mencapai 300, tetapi pada tahun 1927, angkanya melonjak menjadi 3.475 buah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: