Jaringan Tron Dituduh Jadi Pilihan Teroris, CEO Merkle Science Ungkap Alasan di Baliknya
Jaringan Tron Dituduh Jadi Pilihan Teroris, CEO Merkle Science Ungkap Alasan di Baliknya-Foto:google/net-
Jaringan Tron Dituduh Jadi Pilihan Teroris, CEO Merkle Science Ungkap Alasan di Baliknya
SUMEKSRADIONEWS.ONLINE - Jaringan Tron, yang sebelumnya cenderung berada di latar belakang dalam diskusi tentang mata uang digital, kini mendapat sorotan karena dituduh menjadi pilihan utama kelompok teroris yang didukung oleh Iran.
Seiring pergeseran dari Bitcoin, Tron menjadi primadona mereka, demikian diungkapkan oleh CEO perusahaan analisis blockchain, Mriganka Pattnaik.
Pattnaik mengaitkan popularitas Tron di kalangan kelompok militan dengan waktu transaksi yang lebih cepat, biaya transaksi yang lebih rendah, dan stabilitas keseluruhan yang dihadirkannya.
Fitur-fitur ini menjadikannya sebagai alternatif menarik dibandingkan Bitcoin dan kripto lainnya.
BACA JUGA:Terobosan Kripto Terbaru: Dogecoin, Shiba Inu, dan Euler Network Bersaing di Puncak Inovasi!
Namun, temuan ini menarik perhatian Biro Nasional Israel untuk Pemberantasan Pendanaan Teror (NBCTF), yang merespon dengan tindakan signifikan.
Antara Juli 2021 dan Oktober 2023, NBCTF membekukan total 143 dompet Tron yang diyakini terhubung langsung dengan organisasi teroris.
Keputusan ini menyoroti kekhawatiran global tentang penggunaan kripto dalam pembiayaan terorisme.
Juru Bicara Tron, Hayward Wong, dalam wawancara dengan Reuters, menanggapi tuduhan tersebut dengan menegaskan bahwa semua teknologi, termasuk mata uang digital, berpotensi digunakan untuk aktivitas yang dipertanyakan.
BACA JUGA:Perkembangan Terkini Bitcoin, Ethereum, dan Euler Network dalam Analisis Kripto Hari Ini
Wong menunjukkan bahwa bahkan dolar AS tidak kebal dari pencucian uang dan aktivitas ilegal lainnya.
Reaksi pasar terhadap berita ini bervariasi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: