Pertempuran Sengit di Medan: Perlawanan Heroik Melawan Sekutu dan NICA

Pertempuran Sengit di Medan: Perlawanan Heroik Melawan Sekutu dan NICA

Pertempuran Sengit di Medan: Perlawanan Heroik Melawan Sekutu dan NICA-Foto:google/net-

Pertempuran Sengit di Medan: Perlawanan Heroik Melawan Sekutu dan NICA

 

SUMEKSRADIONEW.ONLINE - Pada tanggal 10 Desember 1945, awal yang penuh gejolak bagi kota Medan terjadi.

Sekutu dan NICA (Netherlands Indies Civil Administration) bersama-sama melancarkan serangan besar-besaran terhadap kota ini, memicu pertempuran sengit yang meninggalkan luka dan korban di kedua belah pihak.

Sebuah episod tragis dalam sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia yang mengguncang hati banyak orang.

Serangan ini mencapai puncaknya pada bulan April 1946, ketika Sekutu berhasil menduduki Kota Medan. Namun, semangat perlawanan tidak pudar.

BACA JUGA:Konflik Berdarah di Hotel Bali, Medan: Perlawanan Pemuda Indonesia Terhadap Sekutu dan NICA pada Oktober 1945

Pusat perjuangan rakyat Medan sementara dipindahkan ke Siantar, sementara laskar pemuda terus bergerak, menolak tunduk pada penjajahan yang mencoba menggiringnya keluar dari Medan.

Pada tanggal 10 Agustus 1946, Tebing Tinggi menjadi saksi perlawanan yang semakin sengit terhadap Sekutu.

Hari itu menjadi tonggak sejarah yang mempertegas tekad para pejuang untuk melawan penjajahan yang masih mencengkram erat.

Pertempuran sengit di Tebing Tinggi mengukir cerita tentang keberanian dan pengabdian pada tanah air.

BACA JUGA:Sejarah Kontroversial Ethereum Classic: Dari Peretasan The DAO hingga Terbentuknya Ethereum Alternatif

Menyikapi situasi semakin memburuk, terjadi pertemuan strategis antara para komandan pasukan yang berjuang di Medan Area.

Keputusan berani diambil untuk membentuk komando baru yang disebut Komando Resimen Laskar Rakyat, sebuah langkah strategis untuk memperkuat perlawanan di Kota Medan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: