Pengungsi Rohingya Capai 1.608 Orang di Aceh. Terusut Tuntaskah Kasus Perdagangan Orang?!

Pengungsi Rohingya Capai 1.608 Orang di Aceh. Terusut Tuntaskah Kasus Perdagangan Orang?!

TAK BERGAIRAH : PENGUNGSI WANITA ROHINGYA NAMPAK TERLUNTA LUNTA TERUS DI PINDAHKAN DARI TEMPAT KETEMPAT LAIN DALAM MOBIL SAT POL PP PEMERINTAH ACEH TIMUR.-Foto.net-

SUMEKSRADIONEWS.ONLINE-Berdasarkan laporan UNHCR, gelombang kedatangan Rohingya ke-10 dalam satu bulan terakhir di Aceh sejauh ini mencapai 1.608 jiwa. Termasuk 140 orang yang bertahan dalam satu tahun terakhir.

 

Gelombang kedatangan orang Rohingya ke Aceh diwarnai sentimen negatif warganet Indonesia. Bahkan, narasi kebencian dan hoaks soal Rohingya marak beredar di media sosial.

 

Kondisi ini membuat Presiden Republik Indonesia Joko Widodo juga turun tangan. Menyebut ada dugaan kuat aksi sindikat Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) pada arus pengungsi Rohingya yang masuk wilayah Indonesia. Hal itu diungkapkan Jokowi melalui video yang dirilis Sekretariat Presiden belum lama ini.

BACA JUGA:Rupiah Jumat Rebound ke Rp15.480/USD; Dollar di Asia Menurun

"Saya memperoleh laporan mengenai pengungsi Rohingya semakin banyak masuk ke wilayah Indonesia, terutama Provinsi Aceh, terdapat dugaan kuat ada keterlibatan jaringan TPPO dalam arus pengungsian ini," kata Jokowi.

 

Ia pun berjanji pemerintah akan menindak tegas pelaku pada jaringan perdagangan orang ini dan bantuan kemanusiaan sementara. Selain itu juga akan memberikan bantuan kemanusiaan sementara kepada pengungsi dengan mementingkan asas kepentingan masyarakat lokal.

 

Jokowi juga mengatakan pemerintah Indonesia bakal berkoordinasi dengan organisasi internasional untuk menangani masalah ini.

BACA JUGA:Rekam Jejak Sriwijaya FC Lawan PSMS Medan. Kekuatan Lobby. Hingga Head to Head Pertandingan.

Diketahui warga Aceh melakukan penolakan terhadap pengungsi Rohingya yang mencapai ribuan orang. Penolakan ini didasari karena pengungsi tidak menjaga kebersihan hingga daerah itu tak lagi memiliki tempat penampungan.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: