Mahfud MD Kritik Program Tax Amnesty 'Tak Jelas Hasilnya!'

Mahfud MD Kritik Program Tax Amnesty 'Tak Jelas Hasilnya!'

Mahfud MD Kritik Program Tax Amnesty 'Tak Jelas Hasilnya!'-Foto:google/net-

Mahfud MD Kritik Program Tax Amnesty 'Tak Jelas Hasilnya!'

 

SUMEKSRADIONEWS.ONLINE - Calon Wakil Presiden nomor urut 3, Mahfud MD, mengeluarkan kritik tajam terhadap program tax amnesty yang pernah diikuti oleh sejumlah konglomerat, termasuk Prajogo Pangestu dan Anthoni Salim.

Dalam Debat Perdana Cawapres pada tanggal 22 Desember 2023, Mahfud MD menyoroti bahwa implementasi aturan tax amnesty tidak memberikan hasil yang jelas bagi negara.

Mahfud MD menjawab rencana Gibran Rakabuming Raka, Calon Wakil Presiden nomor urut 2, yang berencana meningkatkan tax ratio atau rasio pajak menjadi 23%.

Saat ini, tax ratio terhadap produk domestik bruto (PDB) baru mencapai 10,39%.

BACA JUGA:Harga Emas Antam Stabil di Hari Natal, Emas Gift Selamat Natal Dijual Rp686.000

Mahfud memperingatkan tentang sensitivitas masyarakat terhadap kenaikan pajak, sambil menunjukkan bahwa meski tax amnesty telah ditawarkan berkali-kali, hasilnya masih tidak jelas.

Tax amnesty, yang diatur oleh Undang-Undang No. 11 Tahun 2016 tentang Pengampunan Pajak, merupakan penghapusan pajak yang seharusnya terutang tanpa sanksi administrasi perpajakan dan sanksi pidana.

Program ini diluncurkan pada 1 Juli 2016 oleh Presiden Jokowi, dan sejumlah konglomerat, termasuk Prajogo Pangestu, James Riady, Dato Sri Tahir, dan Anthoni Salim, turut serta.

Prajogo Pangestu, pendiri Grup Barito Pacific, berhasil meningkatkan kekayaannya menurut data terbaru Forbes per Desember 2023, mencapai US$43,7 miliar atau sekitar Rp678 triliun.

BACA JUGA:ADRO dan BBRI Bagikan Dividen: Investor Perlu Perhatikan Tanggal Cum Dividen

James Riady dari Lippo Group dan Dato Sri Tahir dari Grup Mayapada juga mencatat peningkatan kekayaan masing-masing.

Anthoni Salim, bos Grup Indofood, menjadi salah satu yang mengakhiri program tax amnesty periode pertama dengan kekayaan mencapai US$10,3 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: