Mengapa Fenomena Banjir Terjadi Hingga Tahunan? Berikut Penjelasan Tentang Solusi Tuntas Mengatasi Banjir

Mengapa Fenomena Banjir Terjadi Hingga Tahunan? Berikut Penjelasan Tentang Solusi Tuntas Mengatasi Banjir

Oleh: Apt. Endang Rahayu-(Korwil Nissa Healthcare Professionals for Sharia (HELP-S) Wilayah Sumatera)-

SUMEKSRADIONEWS.ONLINE - Memasuki musim penghujan, masyarakat Palembang kembali diliputi kekhawatiran.

Banjir, menjadi fenomena tahunan yang terus menghantui kehidupan masyarakat di berbagai kelurahan di Kota Palembang.

Berdasarkan Peta Sebaran Banjir Kota Palembang yang dilansir dari data miilik Dinas Penanggulangan Bencana dan Pemadam Kebakaran, 50% kawasan kota berada pada kerentanan banjir tinggi.

Setidaknya terdapat 38 titik rentan banjir yang tersebar di seluruh kecamatan dengan didominasi di pusat Kota Palembang, daerah Ilir Timur 1 dan 2, serta Ilir Barat 1. 

BACA JUGA:Siapa Sebenarnya Orang Rohingya? Berikut Penjelasan Tentang Polemik Rohingya dan Krisis Kemanusiaan

Adapun secara geomorfologi, Palembang merupakan dataran rendah dengan ketinggian rata-rata 8 m dari permukaaan laut yang sebagian besar terdiri dari rawa dan sungai.

Dari faktor curah hujan, menurut BMKG Klas I Sumsel, perkiraan musim hujan dengan intensitas lebat dengan puncak musim hujan akan terjadi pada Februari – Maret.

Sementara di Palembang, curah hujan akan berada di angka 200 sampai 400 mml (mililiter) pada Februari – Maret.

Secara angka curah hujan ini lebih tinggi dibandingkan dengan DKI yang berada di angka 120,20 mml.

BACA JUGA:Siapa Sebenarnya Orang Rohingya? Berikut Penjelasan Tentang Polemik Rohingya dan Krisis Kemanusiaan

Penyebab banjir di Kota Palembang, pada dasarnya dapat dikategorikan berdasarkan beberapa hal berikut, kondisi topografi, intensitas hujan yang tinggi, tersumbatnya aliran air, sedikitnya area resapan air, dan deforestasi pada daerah aliran sungai (Riadi, 2022).

Banjir pada kawasan perkotaan, pada umumnya terjadi karena meluapnya sistem drainase yang diakibatkan oleh hujan deras dan berdurasi lama. 

Di Kota Palembang, tidak semua sistem drainase dalam kondisi baik, sumbatan sampah pada drainase yang terbuka membutuhkan penanganan khusus.

seorang petugas harian dinas PUPR Kota Palembang, mengaku rela bertaruh nyawa untuk membersihkan sampah pada aliran drainase. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: