Pinjaman BRI untuk Karyawan Swasta dan BUMN, Bisa Cair 500 Juta Bunga Mulai 0,83% per Bulan

SUMEKS RADIO - Bank Rakyat Indonesia (BRI) menyediakan fasilitas pinjaman non-KUR melalui produk BRIguna, salah satunya BRIguna Karya, yang dirancang khusus bagi pegawai swasta dan BUMN dengan penghasilan tetap.

Produk ini menjadi solusi pembiayaan multiguna karena menawarkan plafon besar hingga Rp 500 juta, tenor panjang, serta proses pengajuan yang semakin mudah melalui jalur digital.

BRIguna Karya menyasar karyawan aktif dari perusahaan bonafide yang telah bekerja sama dengan BRI, terutama yang sistem penggajiannya menggunakan payroll BRI.

Skema ini dinilai lebih aman bagi bank karena berbasis fixed income, sekaligus memberi bunga yang lebih kompetitif bagi debitur.

BACA JUGA:Tabel Pinjaman Tanpa Agunan Bank BRI untuk Guru Serdik, Plafon Hingga Rp 500 Juta dengan Bunga Ringan

BACA JUGA:Tabel Pinjaman Non KUR BRI untuk PNS dan PPPK, Plafon Hingga Rp500 Juta–Rp1 Miliar

Syarat Utama Pengajuan BRIguna Karya

Pinjaman ini diperuntukkan bagi pegawai tetap dengan penghasilan rutin setiap bulan.

Salah satu syarat utama adalah status payroll melalui BRI atau perusahaan mitra yang telah menjalin kerja sama resmi.

Calon peminjam wajib menyiapkan dokumen identitas dan pendukung, meliputi KTP, Kartu Keluarga (KK), slip gaji, serta bukti mutasi rekening payroll. Untuk plafon besar, NPWP menjadi persyaratan wajib.

Selain itu, diperlukan dokumen kepegawaian seperti SK pengangkatan atau surat keterangan kerja sebagai bukti status karyawan aktif.

Persetujuan kredit akan mempertimbangkan kemampuan bayar (Debt Service Ratio), yang umumnya berada di kisaran 75% hingga maksimal 87,5% dari Take Home Pay (THP), tergantung kebijakan payroll dan profil risiko pemohon.

BACA JUGA:Tabel Pinjaman KUR BSI Rp 50 Juta Bisa Diajukan Online, UMKM Dapat Margin Ringan 6% di Akhir 2025

BACA JUGA:Pinjaman KUR BRI Rp500 Juta: Skema Pembiayaan UMKM, Syarat, dan Simulasi Angsuran

Plafon Pinjaman dan Tenor

BRIguna Karya menawarkan plafon pinjaman maksimal hingga Rp500 juta, dengan nominal yang disesuaikan berdasarkan besaran gaji, masa kerja, serta skema payroll.

Sumber: